20 Februari 2024, Bacaan Injil 20 Februari 2024, Bacaan Injil Harian, Bacaan Kitab Suci, Bacaan Pertama 20 Februari 2024, bait allah, Bait Pengantar Injil, Firman Tuhan, gereja Katolik Indonesia, iman katolik, Injil Katolik, katekese, katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Mazmur Tanggapan, Mazmur Tanggapan 20 Februari 2024, Penyejuk Iman, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, pewartaan, renungan harian katolik, Renungan Harian Katolik 2024, Renungan Katolik Mingguan, Sabda Tuhan, Ulasan Kitab Suci Harian, Umat Katolik
Ilustrasi

Bacaan Pertama: Keb 7:22-8:1

Di dalam kebijaksanaan ada roh yang arif dan kudus, tunggal, majemuk dan halus, mudah bergerak, jernih dan tidak bernoda, terang, tidak dapat dirusak, suka akan yang baik dan tajam, tidak tertahan, murah hati dan sayang akan manusia, tetap, meyakinkan dan mantap, mahakuasa dan memelihara semuanya serta menyelami sekalian roh yang arif, murni dan halus sekalipun. Sebab kebijaksanaan lebih lincah dari segala gerakan, karena dengan kemurniannya ia menembus dan melintasi segala-galanya.

Kebijaksanaan adalah nafas kekuatan Allah, dan pancaran murni kemuliaan Yang Mahakuasa. Tidak ada sesuatupun yang bernoda masuk ke dalamnya. Karena kebijaksanaan merupakan pantulan cahaya kekal,
dan cermin tak bernoda kegiatan Allah, serta gambar kebaikan-Nya. Meskipun tunggal, namun kebijaksanaan mampu akan segala-galanya, dan walaupun tinggal di dalam dirinya, namun membaharui semuanya. Dari angkatan yang satu ke angkatan yang lain ia beralih masuk ke dalam jiwa-jiwa yang suci, yang olehnya dijadikan sahabat Allah dan nabi.

Tiada sesuatu pun yang dikasihi Allah kecuali orang yang berdiam bersama dengan kebijaksanaan. Sebab kebijaksanaan lebih indah daripada matahari, dan mengalahkan setiap tempat bintang-bintang. Dibandingkan dengan siang terang dialah yang unggul, sebab siang digantikan malam, sedangkan kejahatan tak sampai menggagahi kebijaksanaan.

Dengan kuat ia meluas dari ujung yang satu ke ujung yang lain, dan halus memerintah segala sesuatu.

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan: Mzm 119:89.90.130.135.175 R:89a

Ya Tuhan, untuk selama-lamanya firman-Mu tetap teguh.

  • Untuk selama-lamanya, ya Tuhan, firman-Mu tetap teguh di surga.
  • Kesetiaan-Mu dari keturunan ke keturunan; bumi Kautegakkan, sehingga tetap ada.
  • Menurut hukum-hukum-Mu sekarang semuanya itu ada, sebab segala sesuatu melayani Engkau.
  • Bila tersingkap, firman-Mu memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh.
  • Sinarilah hamba-Mu dengan wajah-Mu, dan ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.
  • Biarlah jiwaku hidup supaya memuji-muji Engkau, dan biarlah hukum-hukum-Mu menolong aku.

Bait Pengantar Injil : Yoh 15:5

Akulah pokok anggur, kalian ranting-rantingnya, sabda Tuhan. Tinggallah beserta-Ku, maka Aku tinggal besertamu, dan kalian akan berbuah banyak.

Bacaan Injil: Luk 17:20-25

Sekali peristiwa orang-orang Farisi bertanya kepada Yesus, kapan Kerajaan Allah datang. Yesus menjawab, “Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah. Tidak dapat dikatakan, “Lihat, ia ada di sini’ atau ‘ia ada di sana.’ Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah sudah ada di tengah-tengahmu.”

Yesus berkata kepada para murid, “Akan datang waktunya kalian ingin melihat salah satu hari Anak Manusia itu.
Tetapi kalian tidak akan melihatnya. Orang akan berkata kepadamu, ‘Lihat dia ada di sana! Lihat dia ada di sini! ‘
Tetapi jangan kalian pergi ke situ, jangan kalian ikut. Sebab seperti kilat memancar dari ujung langit yang satu
ke ujung langit yang lain, demikian pulalah halnya Anak Manusia, pada hari kedatangan-Nya kelak.

Tetapi Ia harus menanggung banyak penderitaan dahulu dan ditolak oleh angkatan ini.”

Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan

Bacaan-bacaan pada hari ini berbicara mengenai dua hal yang berbeda, tetapi memiliki ciri yang hampir sama. Kitab Kebijaksaanaan menggambarkan suatu pantulan cahaya kekal sebagai gambaran kebaikan Allah yang tak akan terkalahkan oleh kejahatan. Sedangkan, Injil Lukas hari ini berbicara tentang Kerajaan Allah yang tanpa tanda-tanda lahiriah dan tak terlihat, namun hadir dalam kehidupan nyata umat manusia. Keduanya hendak menggambarkan keagungan Tuhan di hadapan ciptaan-Nya. Dalam artian, kebijaksanaan merupakan sikap dan tindakan yang diharapkan dari seseorang dalam menentukan suatu keputusan, terutama hal yang berkaitan dengan kehidupan banyak orang, seperti para pemimpin yang menjadi pengambilan keputusan. Dengan demikian, kebijaksanaan merupakan suatu kebaikan yang mesti dimiliki oleh semua orang dalam mewujudkan Kerajaan Allah.

Meskipun Kerajaan Allah itu tak kelihatan, namun hadir dalam kehidupan kita sebagai umat beriman. Oleh karena itu, sebagai warga Kerajaan Allah itu, di mana semua orang hidup damai meskipun berbeda latar belakang, kita hidup saling menghargai sesama sebagai ciptaan Tuhan dan hidup saling mencintai. Jangan membayangkan kerajaan itu akan datang nanti, pada hari kiamat. Kerajaan Allah itu sudah mulai sekarang di dunia ini. Sebab, Kerajaan itu telah hadir di tengah kita dan secara penuh dalam diri Tuhan kita Yesus Kristus.

Marilah kita bersama-sama mewujudkan Kerajaan Allah ini di masyarakat kita masing-masing dengan menunjukkan sikap peduli terhadap sesama ciptaan Tuhan. Di tengah dunia ini, kita memiliki banyak kesempatan untuk mewujudkan Kerajaan Allah. Banyak orang di sekitar kita yang membutuhkan sentuhan tangan kita untuk tetap bertahan hidup dan banyak pihak yang konflik membutuhkan kebijaksanaan kita untuk berdamai. Maka, jadilah pribadi yang bijak dalam hidup di dunia ini, karena kita adalah bagian dari Kerajaan Allah itu sendiri.

Ya Allah, jadilah kehendak-Mu dalam diri kami. Semoga kami taat dengan apa yang Engkau kehendaki terjadi dalam hidup kami. Amin.

Bacaan, Bacaan Kitab Suci, bait allah, Firman Tuhan, iman, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Yesus Juruselamat, penyejuk iman, Ziarah Batin 2021, OBOR, Obormedia, Toko Rohani OBOR, Pewarta Iman, Katekese, Katolik, Iman Katolik, Paus Fransiskus, ensiklik Laudato Si, renungan harian, Bacaan, Mazmur Tanggapan, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, pewartaan, Umat Katolik

 

Sumber: Renungan Ziarah Batin 2021, Penerbit OBOR

Inspirasimu: Ulasan Eksegetis Bacaan Kitab Suci Minggu Biasa XXXII