Beranda Jendela Alkitab Harian Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Kamis, 06 Juni 2019

Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Kamis, 06 Juni 2019

06 Maret 2022, Bacaan Injil 06 Maret 2022, Bacaan Injil Harian, Bacaan Kitab Suci, Bacaan Pertama 06 Maret 2022, Bait Allah, Bait Pengantar Injil, Firman Tuhan, Gereja Katolik Indonesia, Iman Katolik, Injil Katolik, Katekese, Katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Mazmur Tanggapan, Mazmur Tanggapan 06 Maret 2022, Minggu prapaskah I, Penyejuk Iman, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, pewartaan, Renungan Harian Katolik, Renungan Harian Katolik 2022, Renungan Katolik Mingguan, Sabda Tuhan, Ulasan Kitab Suci Harian, Umat Katolik, Yesus Juruselamat
Yesus dicobai di Padang gurun/Ilustrasi (Ist)

Bacaan Pertama Kis 22:30;23:6-11

Setelah Paulus ditangkap di kota Yerusalem, kepala pasukan ingin mengetahui dengan teliti apa yang dituduhkan orang-orang Yahudi kepada Paulus. Karena itu ia menyuruh mengambil Paulus dari penjara dan memerintahkan supaya imam-imam kepala dan seluruh Mahkamah Agama berkumpul. Lalu ia membawa Paulus dari markas dan menghadapkannya kepada mereka. Paulus tahu bahwa sebagian dari mereka itu termasuk golongan orang Saduki dan sebagian termasuk golongan orang Farisi. Oleh karena itu ia berseru dalam Mahkamah Agama itu, katanya, “Hai saudara-saudaraku, aku adalah orang Farisi, keturunan orang Farisi; aku dihadapkan ke Mahkamah ini, karena aku mengharap kebangkitan orang mati.” Ketika Paulus berkata demikian, timbullah perpecahan antara orang-orang Farisi dan orang-orang Saduki, dan terbagi-bagilah orang banyak itu. Sebab orang-orang Saduki mengatakan, bahwa tidak ada kebangkitan, dan tidak ada malaikat atau roh, tetapi orang-orang Farisi mengakui kedua-duanya. Maka terjadilah keributan besar. Beberapa ahli Taurat dari golongan Farisi tampil ke depan dan membantah dengan keras, katanya, “Kami sama sekali tidak menemukan sesuatu yang salah pada orang ini! Barangkali ada roh atau malaikat yang telah berbicara kepadanya.” Maka terjadilah perpecahan besar, sehingga kepala pasukan takut, kalau-kalau mereka akan mengoyak-ngoyak Paulus. Karena itu ia memerintahkan pasukan supaya turun ke bawah dan mengambil Paulus dari tengah-tengah mereka lalu membawanya ke markas. Pada malam berikutnya Tuhan datang berdiri di sisi Paulus dan berkata kepadanya, “Kuatkanlah hatimu, sebab sebagaimana engkau dengan berani telah bersaksi tentang Aku di Yerusalem, demikian jugalah hendaknya engkau pergi bersaksi di Roma.”

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan Mzm 16:1-2a.5.7-8.9-10.11;R:1

Jagalah aku, ya Tuhan, sebab pada-Mu aku berlindung.

  • Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung. Aku berkata kepada Tuhan, “Engkaulah Tuhanku. Ya Tuhan, Engkaulah bagian warisan dan pialaku, Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku.
  • Aku memuji Tuhan, yang telah memberi nasihat kepadaku, pada waktu malam aku diajar oleh hati nuraniku. Aku senantiasa memandang kepada Tuhan; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
  • Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorai, dan tubuhku akan diam dengan tenteram; sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan.
  • Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat yang abadi.

Bait Pengantar Injil Yoh 17:21

Semoga mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, supaya dunia percaya bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.

Bacaan Injil Yoh 17:20-26

Dalam perjamuan malam terakhir, Yesus menengadah ke langit dan berdoa bagi para pengikut Nya, “Bapa yang kudus, bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu: Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku, supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku, dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku. Ya Bapa, Aku mau supaya di mana pun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, yakni mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan. Ya Bapa yang adil, memang dunia tidak mengenal Engkau, tetapi Aku mengenal Engkau, dan mereka ini tahu, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku; dan Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka dan Aku akan memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka.”

Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan

Pada bagian akhir dari doa yang dipanjatkan Yesus yang kita renungkan hari ini, kita melihat perihal cinta, perhatian, dan harapan Yesus pada kita semua sebagai Gereja yang terbentuk berkat pewartaan para rasul. Cinta, perhatian, dan harapan Yesus menghendaki agar kita bersatu. Sebab, oleh persatuan itulah kehidupan sebagai pengikut Kristus dapat terkondisikan dengan baik. Tanpa persatuan, kita akan mengalami kemunduran dalam mengusahakan terwujudnya nilai-nilai Injil.

Gema doa Yesus perihal persatuan bagi para pengikut-Nya, tampak sangat cocok untuk kondisi kita di Indonesia. Sebagai kaum minoritas dalam bangsa yang majemuk, para murid Kristus diharapkan untuk bersatu dalam mengamalkan nilai-nilai injili. Dengan cara demikian, kita memiliki daya dan keberanian untuk tampil sebagai pengikut Kristus dan memberikan  kesaksian yang hidup. Perjuangan untuk menegakkan Kerajaan Allah bukanlah perjuangan personal atau pribadi semata, melainkan sebuah perjuangan bersama. Yesus dalam tugas perutusan-Nya, selalu menjalin persatuan dengan Sang Bapa. Misi membangun Kerajaan Allah bukanlah misi yang mudah dan sederhana. Misi ini mengisyarakatkan adanya kerja sama dan kesatuan dari semua pengikut Kristus.

Ya Allah, bantulah aku untuk mendekatkan diri pada-Mu dalam Kristus, agar berkat persatuan itu aku pun terdorong untuk menjalin persatuan dengan sesama. Amin.

Sumber renungan: Ziarah Batin 2019, OBOR Indonesia