Beranda Jendela Alkitab Harian Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Jumat, 17 Januari 2020

Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Jumat, 17 Januari 2020

13 Januari 2022, Bacaan Injil 13 Januari 2022, Bacaan Injil Harian, Bacaan Kitab Suci, Bacaan Pertama 13 Januari 2022, Bait Allah, Bait Pengantar Injil, Firman Tuhan, Gereja Katolik Indonesia, Iman Katolik, Injil Katolik, Katekese, Katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Mazmur Tanggapan, Mazmur Tanggapan 13 Januari 2022, Minggu Perayaan Pembaptisan Yesus, Penyejuk Iman, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, Pewartaan, Renungan Harian Katolik, Renungan Harian Katolik 2022, Renungan Katolik Mingguan, Sabda Tuhan, Ulasan Kitab Suci Harian, Umat Katolik, Yesus Juruselamat
Ilustrasi: jesuslightworker

Bacaan Pertama 1Sam 8:4-7.10-22a

Kalian akan berteriak karena rajamu, tetapi Tuhan tidak akan menjawab kalian.

Sekali peristiwa berkumpullah semua tua-tua Israel. Mereka datang kepada Samuel di Rama dan berkata kepadanya, “Engkau sudah tua, dan anak-anakmu tidak hidup seperti engkau. Maka angkatlah sekarang seorang raja untuk memerintah kami, seperti halnya dengan segala bangsa lain.” Waktu mereka berkata:
“Berikanlah kepada kami seorang raja untuk memerintah kami,” Samuel menjadi kesal hati. Maka berdoalah Samuel kepada Tuhan. Tuhan bersabda kepada Samuel, “Dengarkanlah perkataan bangsa itu! Segala hal yang mereka katakan kepadamu, turutilah! Sebab bukan engkau yang mereka tolak! tetapi Akulah yang mereka tolak!
Maksud mereka: jangan Aku menjadi raja atas mereka.” Samuel menyampaikan segala sabda Tuhan kepada bangsa itu, yang meminta seorang raja kepadanya, Kata Samuel, “Inilah yang menjadi hak raja yang akan memerintah kamu: Anak-anakmu laki-laki akan diambilnya dan dipekerjakannya pada keretanya dan pada kuda,
dan mereka akan berlari di depan keretanya. Ia akan menjadikan mereka kepala pasukan seribu dan kepala pasukan lima puluh. Mereka harus membajak ladangnya dan mengerjakan penuaian baginya; mereka harus membuat senjata-senjata dan perkakas keretanya. Anak-anakmu perempuan akan diambilnya sebagai juru campur rempah-rempah, juru masak dan juru makanan. Selanjutnya dari ladangmu, dari kebun anggur dan kebun zaitunmu akan diambilnya yang paling baik untuk diberikannya kepada pegawai-pegawainya; dari gandum dan hasil kebun anggurmu akan diambilnya sepersepuluh untuk diberikannya kepada pegawai-pegawai istana dan kepada pegawai-pegawainya yang lain. Budak-budakmu laki-laki dan budak-budakmu perempuan,
ternakmu yang terbaik dan keledai-keledaimu akan diambilnya dan dipakainya untuk pekerjaannya. Dari kambing dombamu akan diambilnya sepersepuluh, dan kamu sendiri akan menjadi budaknya. Pada waktu itu kamu akan berteriak karena raja yang kamu inginkan itu, tetapi Tuhan tidak akan menjawab kamu.” Tetapi bangsa itu tidak mau mendengarkan perkataan Samuel. Mereka bersikeras, “Tidak, kami harus punya raja.
Biar kami pun sama seperti segala bangsa lain! Raja kami akan menghakimi kami dan memimpin kami dalam perang!” Samuel mendengarkan segala perkataan bangsa itu, dan menyampaikannya kepada Tuhan. Tuhan bersabda kepada Samuel, “Turutilah permintaan mereka, dan angkatlah seorang raja bagi mereka!”

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan Mzm 89:16-17.18-19 R:2a

Kasih setia-Mu, ya Tuhan, hendak kunyanyikan selama-lamanya.

  • Berbahagialah bangsa yang tahu bersorak-sorai, ya Tuhan, mereka hidup dalam cahaya wajah-Mu;
    karena nama-Mu mereka bersorak-sorak sepanjang hari, dan karena keadilan-Mu mereka bermegah.
  • Sebab Engkaulah semarak kekuatan mereka, dan karena Engkau berkenan, tanduk kami ditinggikan.
    Sebab milik Tuhanlah perisai kita milik Yang Kudus Israellah raja kita.

Bait Pengantar Injil Luk 7:16

Seorang nabi agung telah muncul di tengah-tengah kita, dan Allah mengunjungi umat-Nya.

Bacaan Injil Mrk 2:1-12

Di dunia ini Anak Manusia memiliki kuasa mengampuni dosa.

Kemudian, sesudah lewat beberapa hari, waktu Yesus datang lagi ke Kapernaum, tersiarlah kabar, bahwa Ia ada di rumah. Maka datanglah orang-orang berkerumun sehingga tidak ada lagi tempat, bahkan di muka pintu pun tidak. Sementara Yesus memberitakan firman kepada mereka, ada orang-orang datang membawa kepada-Nya seorang lumpuh, digotong oleh empat orang. Tetapi mereka tidak dapat membawanya kepada-Nya karena orang banyak itu, lalu mereka membuka atap yang di atas-Nya. Sesudah atap itu terbuka, mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu terbaring. Melihat iman mereka, berkatalah Yesus kepada orang lumpuh itu, “Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!” Tetapi di situ duduk juga beberapa ahli Taurat. Mereka berpikir dalam hati, “Mengapa orang ini berkata begitu? Ia menghujat Allah. Siapa yang dapat mengampuni dosa selain Allah sendiri?” Tetapi Yesus segera mengetahui dalam hati-Nya bahwa mereka berpikir demikian; lalu Ia berkata kepada mereka, “Mengapa kamu berpikir begitu dalam hatimu? Manakah lebih mudah: mengatakan kepada orang lumpuh ini: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan ‘Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalan? Tetapi supaya kamu tahu,  bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa,” – lalu berkatalah Yesus kepada orang lumpuh itu -: “Kepadamu Kukatakan: bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!” Dan orang itu pun bangun, segera mengangkat tempat tidurnya dan pergi ke luar di hadapan orang-orang itu. Mereka semua takjub lalu memuliakan Allah, katanya: “Yang seperti ini belum pernah kita lihat.”

Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan

Yesus menunjukan belas kasih-Nya sebagai Tuhan yang datang untuk melayani, bukan untuk dilayani. Dia tersentuh melihat kesungguhan orang-orang yang membawa orang lumpuh kepada-Nya. Tanggapan Yesus mengejutkan: Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!” Selama ini Yesus menyembuhkan orang sakit, namun kali ini tanggapan pertamanya justru mengampuni dosa. Hal ini menimbulkan reaksi, khususnya dari beberapa ahli Taurat yang hadir di situ, karena yang dapat mengampuni dosa hanya Allah sendiri. Yesus segera mengetahui pikiran mereka. Dia pun menyembuhkan orang lumpuh itu sebagai ungkapan bahwa dosanya sudah diampuni.

Yesus ingin mengajarkan kita bahwa yang terpenting dalam hidup manusia adalah berdamai dengan Allah, dengan bertobat dan diampuni dosanya. Namun soal rohani ini memang perlu nyata juga dalam kesembuhan jasmani. Yesus datang untuk menyembuhkan manusia seutuhnya, jasmani maupun rohani.

Tuhan, semoga kami senantiasa bertobat dan berdamai dengan-Mu, dengan sesama dan dengan diri kami sendiri. Amin.

Sumber: renungan: Ziarah Batin 2019, OBOR Indonesia

Inspirasimu: Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Kamis, 16 Januari 2020