Bacaan Pertama: Nah 1:15;2:2;3:1-3.6-7
Celakalah kota penumpah darah!
Lihatlah! Di atas gunung berjalan orang yang membawa berita, yang mengabarkan berita damai sejahtera.
Rayakanlah pesta-pestamu, hai Yehuda, bayarlah nazarmu! Sebab orang dursila takkan datang lagi menyerang engkau; ia telah dilenyapkan sama sekali!
Sungguh, Tuhan memulihkan kebanggaan Yakub, seperti kebanggaan Israel; sebab perusak telah merusakkannya dan telah membinasakan carang-carangnya.
Celakalah kota penumpah darah itu! Kota itu seluruhnya dusta belaka, penuh dengan barang perampasan, dan tidak henti-hentinya menerkam! Dengar, lecut cambuk dan derak-derik roda! Dengar, kuda lari menderap, dan kereta meloncat-loncat! Pasukan berkuda menyerang, pedang bernyala-nyala dan tombak berkilat-kilat! Banyak yang mati terbunuh dan bangkai bertimbun-timbun! Mayat tidak habis-habisnya, orang-orang jatuh tersandung pada mayat.
Aku akan melemparkan aib ke atasmu, akan menghina engkau dan akan membuat engkau menjadi tontonan.
Maka semua orang yang melihat engkau akan lari meninggalkan engkau serta berkata, ‘Niniwe sudah hancur!
Siapakah yang meratapi dia? Dari manakah aku akan mencari pelipur lara untuk dia?’
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur Tanggapan Ul 32:35cd-36ab.39abcd.41 R:39c
Tuhanlah yang mematikan, Tuhan pula yang menghidupkan.
- Dekatlah sudah hari bencana bagi orang-orang jahat, dan segera datanglah apa yang telah disediakan bagi mereka. Sebab Tuhan akan memberi keadilan kepada umat-Nya, dan akan merasa sayang akan hamba-hamba-Nya.
- Lihatlah sekarang bahwa Akulah Tuhan. Tiada allah kecuali Aku. Akulah yang mematikan, Aku pulalah yang menghidupkan. Aku telah meremukkan, tetapi Aku pulalah yang menyembuhkan.
- Apabila Aku mengasah pedang-Ku yang berkilat-kilat, apabila tangan-Ku menjalankan penghukuman, maka Aku membalas dendam kepada lawan-Ku, dan mengadakan pembalasan kepada yang membenci Aku.
Bait Pengantar Injil Mat 5:10
Berbahagialah orang yang dikejar-kejar karena taat kepada Tuhan, sebab bagi merekalah Kerajaan Allah.
Bacaan Injil Mat 16:24-28
Setiap orang akan dibalas setimpal dengan perbuatannya.
Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Setiap orang yang mau mengikuti Aku, harus menyangkal diri, memikul salibnya, dan mengikuti Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya,
akan kehilangan nyawanya. Tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.
Apa gunanya bagi seorang jika ia memperoleh seluruh dunia, tetapi kehilangan nyawanya? Apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?
Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nyadiiringi malaikat-malaikat-Nya. Pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang setimpal dengan perbuatannya. Aku berkata kepadamu: Sungguh, di antara orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat Anak Manusia datang sebagai Raja dalam Kerajaan-Nya.”
Demikianlah Injil Tuhan.
Renungan
Untuk menjadi murid Yesus atau yang mau menjalani hidup bersama-Nya, Yesus menegaskan bahwa jalan yang harus ditempuh adalah penyangkalan diri dan jalan salib. Dia sendiri menempuh jalan ini. Maka, murid yang mau berpikir, berperasaan, dan sehati dengan Tuhan Yesus Sang Guru, juga perlu mempersiapkan diri untuk menempuh cara hidup demikian. Para murid diharapkan meninggalkan ambisi pribadi dan egoisme mereka untuk menemukan kehidupan sejati bersama Yesus. Pelayanan kasih memerlukan kerelaan untuk membagikan kehidupan dengan sesama. Dengan demikian, orang menemukan hidup dalam kepenuhannya.
Memang mengikuti jalan Tuhan itu tidak selalu mengenakkan. Sebagai murid pastilah senang kalau dalam mengikuti Guru-nya tidak harus menyangkal diri dan memikul salib penderitaan. Tapi justru itu yang harus dijalani dan ini pastilah sulit untuk dilaksanakan. Namun, kita percaya, sebagai orang beriman, Allah pasti akan menolong. Seperti pertolongan dalam penyelamatan bangsa Israel menjadi nyata seperti dikatakan Nabi Nahum, ”Lihatlah, di atas gunung berjalan orang yang membawa berita, yang mengabarkan berita damai sejahtera. Rayakanlah pesta-pestamu, hai Yehuda, bayarlah nazarmu! Sebab orang dursila takkan datang lagi menyerang engkau; ia telah dilenyapkan sama sekali.” Sekali lagi Tuhan pasti menolong karena Dia mencintai umat-Nya.
Ya Tuhan Allah, curahkanlah rahmat-Mu senantiasa kepada kami agar kami dapat mengikuti Putra-Mu Yesus Kristus dengan penyangkalan diri dan menyusuri jalan salib. Amin.
Sumber: Renungan Ziarah Batin 2020, Penerbit OBOR
Inspirasimu: Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Minggu, 26 Juli 2020
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.