Louis membantu isterinya dalam banyak karya amal kasih kepada fakir miskin. Ia juga bersamanya dalam doa yang saleh. Dari waktu ke waktu, rakyat melihat pangeran mereka yang tampan dan isterinya yang cantik bahu-membahu menolong mereka yang malang. Dikisahkan bahwa suatu ketika Elizabeth membawa masuk seorang kusta ke dalam istana dan merawatnya di atas tempat tidur mereka. Sejenak, ketika Louis melihatnya, ia naik pitam. Tetapi, sekonyong-konyong, bukannya melihat si kusta malahan ia melihat Yesus yang tersalib terbaring di sana. Setelah kejadian itu, yang menunjukkan betapa Yesus berkenan atas karya kasih Elizabeth, Louis memerintahkan agar dibangun sebuah rumah sakit untuk para penderita kusta.
Di suatu musim dingin yang menggigit, Louis harus pergi jauh dari negerinya. Ketika ia kembali, Elizabeth amat bersukacita. Tahun berikutnya, Louis pergi dalam suatu Perang Salib demi membebaskan Tanah Suci dari kaum Muslim. Tetapi, di tengah perjalanan ia terjangkit malaria dan tak lama kemudian wafat. Sebab senantiasa hidup dalam persatuan yang erat dengan Yesus, penguasa yang gagah berani ini tidak takut mati. Ia menyambut Sakramen Perminyakan dan wafat dalam damai pada tahun 1227.
Marilah pada hari ini kita berdoa bagi pasangan-pasangan suami isteri agar kasih mereka satu sama lain membantu mereka untuk bertumbuh dalam kekudusan pribadi.
Teks: “diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin Pauline Books & Media.”
Kredit Foto: Beato Louis (Ludwig) dari Thuringia, www.mirifica.net
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.