“Maka Yesus menjawab mereka, ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau Ia tidak melihat Bapa mengerjakannya; seban apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak.” (Yoh 5, 19)
SAYA lihat para karyawan rumah retret sudah mulai bekerja. Seorang bapak sedang membersihkan halaman. Dengan sapunya, bapak tersebut mengumpulkan dedaunan yang berserakan di halaman.
Di situ juga ada satu anak kecil yang bermain-main. Sekali-sekali anak itu melihat ayahnya. Kemudian ikut-ikutan menyapu dengan dahan kering yang dipegangnya. Si anak ikut mengumpulkan daun-daun kering dengan dahan kering yang dipegangnya. Sebuah pemandangan kecil yang menunjukkan bahwa apa yang dilakukan ayah akan dilihat dan ditirukan oleh anak.
Apa yang dilakukan anak merupakan replikasi dari kelakuan orangtua. Hal ini mungkin tidak hanya terjadi di halaman sebuah rumah retret, tetapi juga di tempat lain.
Banyak anak mirip dengan orang tuanya. Kemiripan itu tidak hanya terbatas pada rupa atau wajah, tetapi juga nampak dalam sikap, kebiasaan atau perilaku. Orang tua tidak hanya mewariskan harta benda atau kekayaan, tetapi juga nilai-nilai, kebiasaan atau sikap tertentu.
Sebagai Anak, Yesus juga mengerjakan hal-hal yang dikerjakan oleh Bapa-Nya, yakni pekerjaan yang berkaitan dengan penciptaan dan penyelamatan umat manusia. Dalam kesatuan dengan Yesus, para murid juga diangkat menjadi putra dan putri Bapa. Sejauh mana para murid juga tetap setia mengerjakan hal-hal yang telah dikerjakan Bapa dalam kehidupan sehari-hari?
Teman-teman selamat siang dan selamat berkarya. Berkah Dalem.
Photo credit: Ist (Dorideaz)
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.