Beranda SEPUTAR VATIKAN Urbi Arsitektur Gereja: Ini Alasan Spiritual Di Balik Seni Pengembangan Jendela Kaca Patri...

Arsitektur Gereja: Ini Alasan Spiritual Di Balik Seni Pengembangan Jendela Kaca Patri Gereja

Thomas Hwak/CC

Seni arsitektural terbukti menjadi alat berharga dalam mengajarkan banyak kebenaran spiritual.

Dalam teologi Kristen, cahaya merupakan sebuah tema umum bernada spiritual. Dalam Kejadian, sabda Allah paling awal pada waktu menciptakan dunia adalah ”Jadilah terang’; Dan jadilah terang itu. Lalu Allah melihat bahwa terang itu baik ” (Kej. 1: 3-4).

Yesus bahkan melangkah lebih jauh dengan memperkenalkan dirinya sendiri sebagai terang itu. Ia berkata, “Akulah terang dunia; Barangsiapa yang mengikuti AKu ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, tetapi akan memiliki terang hidup “(Yoh. 8:12).

Dengan gagasan seperti itu,orang-orang Kristen kemudian menghabiskan banyak waktu dan energi untuk mengembangkan desain jendela di gereja-gereja. Desain jendela dengan nilai seni yang tinggi diyakini dapat menyalurkan cahaya matahari dan menghilangkan bayang-bayang kegelapan. Seni arsitektur Kristiani melihat jendela sebagai sarana untuk mengungkap kebenaran spiritual sambil tetap berpijak pada tujuan fungsional sesungguhnya.

Bebeberapa sumber menyebutkan, jendela yang terbuat dari kaca patri sebagaimana kita kenal hari ini tidak berasal dari abad ke-10. Sebab, jauh sebelum itu, orang Mesir dan Romawi telah mengembangkan sebuah teknik pembuatan kaca dengan sedikit warna, meskipun dengan teknologi berskala kecil.

Kaca Patri Tertua

Jendela kaca patri pada katedral Augsburg, Jerman/BBC

Jendela kaca patri tertua saat ini dapat ditemukan di Katedral Augsburg di Jerman. Jendela ini dibuat pada abad ke-11 dan merupakan bagian dari sebuah proyek pembuatan jendela kaca patri terbesar dan terindah. Kehadiran jendela kaca patri pada Katedral Augsburg itu tidak hanya untuk menyampaikan pesan spiritual tertentu seperti  bagaimana cahaya Tuhan menghancurkan kegelapan kita, namun juga terbukti menjadi alat katekese yang penting.

Pada periode abad pertengahan, jendela kaca patri menjadi sarana utama untuk mengajarkan kaum awam yang belum banyak tahu dan mengerti kisah dalam Alkitab. Seringkali, ukuran jendela kaca patri tergantung pada ukuran gereja, temanya juga beragam, diambil dari Kitab Kejadian hingga Wahyu. Namun, pada dasarnya  menyoroti kisah paling penting dalam kehidupan orang Kristiani, yakni sejarah Penyelematan oleh Kristus.

Seringkali, kisah dalam Alkitab yang digambarkan di jendela kaca patri pada Gereja juga dikaitkan dengan representasi singkat sejarah Gereja. Orang-orang kudus digambarkan pada jendela kaca patri Gereja sebagai inspirasi harian bagi orang yang berjuang dalam perjalanan iman Kristiani. Selain itu, kaca patri pada jendela Gereja juga digunaakan untuk melukiskan daya pikir akan pengetahuan ilahi dan bagaiman rahmat Allah turun dan menaungi hidup manusia.

Pengembangan seni kaca patri pada jendela Gereja mencapai puncaknya pada zaman Gothik. Kini, sejalan dengan perkembangan teknologi dari waktu ke waktu, ukuran jendela kaca patri pun semakin besar dan semakin rumit, dan ditandai dengan beragam macam simbol.

 

Sumber: Tulisan ini diramu dari beberapa sumber, sumber utama dapat dibaca  di  Aleteia.org