KEUSKUPAN Agung St. Andrew dan Edinburgh, Skotlandia meluncurkan sebuah aplikasi smartphone berbasis GPS selasa lalu (22/11). Kegunaannya adalah mencari tempat terdekat untuk menerima sakramen tobat/mengaku dosa.
Dinamakan “The Catholic App”, Dr. Maciej Zurawski, pendiri Musemantik, pengembang aplikasi ini mengatakan, “Situs mulai kehilangan minat. Yang dibutuhkan sekarang adalah aplikasi pintar dan personal, berfungsi seperti teman yang menginspirasi. Itulah visi The Catholic App.”
Resmi beroperasi 2017, aplikasi untuk iOS dan Android ini menyediakan jadwal sakramen tobat dan ekaristi yang paling dekat dengan lokasi penggunanya. “Ini langkah kecil teknologi pintar yang dapat membawa dampak besar mengenai Gereja Katolik yang mengantar Kerahiman Allah dan sukacita injil ke dunia kontemporer,” ujar Uskup Agung Leo Cushley, ketika peluncuran aplikasi di alun-alun St. Petrus, Vatikan.
Menurut uskup keuskupan tersebut, ide ini terinspirasi dari Allah Bapa sendiri: untuk tetap imajinatif dalam Tahun Kerahiman.
Beliau berharap aplikasi ini akan meningkatkan jumlah umat yang hadir dalam misa, dan membantu umat Katolik berusia 18-55 tahun untuk semakin dekat dengan Gereja lokal.
Di Keuskupan Agung St. Andrew dan Edinburgh sendiri, terdapat 110 gereja yang tersebar pada lebih dari 500.000 hektar tanah Skotlandia. Dengan menjadi yang pertama, dilaporkan bahwa ada lima keuskupan lain yang sepakat ingin bergabung. Pasalnya, keuskupan yang tertarik bergabung dapat mendaftarkan diri pada situs aplikasi tersebut (thecatholicapp.com).
Sudah ada situs serupa yang menjalankan fungsi tersebut, yakni masstimes.org. Namun “The Catholic App” adalah aplikasi smartphone pertama yang menyediakan layanan lokasi sakramen tobat, bahkan nantinya – untuk menjadwalkan pengakuan dosa, memberitakan kabar keuskupan”, dan menyediakan inspirasi rohani.
Di Indonesia, ada “eKatolik” yang dikembangkan Dominicus Bernardus, umat Keuskupan Surabaya.
sumber dan gambar: catholicnewsagency.com
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.