SEBELUM mempelajari talkshow, pelatihan aktivis Komsos Palembang diawali dengan membahas radio.
Radio adalah medium suara yang terampuh. “Mendengar radio tidak mematikan aktivitas lain yang kita lakukan,” ujar Errol Jonathans, fasilitator pelatihan talkshow radio ini.
Ibu-ibu yang memasak, supir yang mengemudi, bahkan anak yang sedang belajar bisa sambil mendengarkan radio. Sehingga, radio tidak akan mati oleh internet.
Frekuensi radio adalah ranah publik. Tidak perlu uang untuk membeli seperti media cetak. Meski demikian, produksi radio membutuhkan kompetensi tinggi. “Tidak bisa sembarang orang menjadi penyiar radio yang handal,” kata Errol.
Maka tidak heran bila radio tetap menjadi nomor satu di negara maju seperti Singapura. “Radio lebih memasyarakat,” ujar Errol.
Wawancara merupakan basis jurnalisme radio. Dalam konteks Gereja, radio potensial menjadi sumber pewartaan kabar gembira.
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.