Beranda KWI KOMSOS KWI Apa yang Membuat Orang Grogi Berbicara di Depan Umum?

Apa yang Membuat Orang Grogi Berbicara di Depan Umum?

FRANS Budi Santika, mengawali pelatihan public speaking untuk mahasiswa/i Semester IV dengan bertanya kabar dari para peserta. Mereka sontak berteriak, “LUAR BIASA!”. Dengan ramah dan semangat, Frans langsung menjawab, “Jangan hanya kabarnya yang luar biasa, tapi harus luar perbuatan.” Langsung beliau mengajak mahasiswa untuk melatih gestur tubuh untuk berdiri sambil tersenyum, gerakan simpel yang mampu membawa kegembiraan untuk orang lain.

***

Pelatihan disusun sedemikian rupa sehingga peserta mengikuti acara dengan ceria, bukan hanya ceramah, tetapi ada lomba konsentrasi, diskusi kelompok, dan permainan.

Frans mengatakan, “Ketika kita grogi di depan umum, ada persepsi negatif pada diri kita.” Persepsi sangat memengaruhi bagaimana cara pikir dan akibat dari pikiran tersebut.

Contoh relevan yang diberikan Frans adalah, ketika umat bertemu dengan Uskup: ada yang takut, grogi, panik, ada yang percaya diri, ceria.

Dengan public speaking, kita bisa mengenal siapa diri kita. Saat tampil sebagai public speaker -yang pada konteks ini adalah katekis- kita tampil apa adanya sebagai diri sendiri. Dengan demikian, si pembicara memberikan kesan apa adanya terhadap para pendengar.