MIRIFICA.NEWS, MALANG – Winda, blogger bagi sebuah portal berita, membagikan pengalamannya mengenai konten kreatif untuk media sosial bagi aktivis Katolik Jawa Timur yang berkumpul dalam Forum Dialog dan Literasi Media Kota Malang, semalam (30/9). “69% konten yang ditemukan di media sosial dewasa ini berupa video. Memang sarana audio dan visual membantu orang lebih cepat menangkap informasi,” ujar Winda.
Dibantu oleh Jimmy, rekannya menegaskan, “Konten kreatif bisa diawali dari kesukaan kalian. Pikirkanlah ide tergila yang bisa terpikir dan kaitkan itu untuk kebutuhan evangelisasi misalnya,” kata Jimmy.
“Kita harus punya konten sehingga pembaca tertarik dengan konten kita. Dan ketika kita menyampaikan, jangan gunakan bahasa yang tinggi, karena kita tidak bisa mengharapkan pembaca punya tingkat intelegensi yang sama,” tegas Winda.
Ia menyajikan sejumlah contoh akun media sosial yang punya pengaruh besar, semisal tentang seorang perempuan yang bertemu dengan pengemudi ojek konvensional yang tua. Post perempuan itu berhasil mengumpulkan dana lebih dari Rp 70 juta untuk membantu bapak tua tersebut.
“Ini menjadi menarik karena ada story-telling dalam post tersebut. Saya baru merasakan betul ketika kerja: kekuatan bercerita,” tambah Winda.
KAMU ADALAH APA YANG KAMU FOLLOW
“Dulu kita mendengar “Kamu adalah apa yang kamu makan”. Sekarang berubah, “Kamu adalah apa yang kamu follow”. Ibarat penjual parfum, ikut wangi karena parfumnya. Yang bergaul dengan tukang buang sampah sembarangan, akan ikut buang sampah sembarangan,” tambah Winda.
Sesi ditutup oleh rekan lainnya, Gerry, yang membimbing para peserta untuk membuat konten kreatif menggunakan gawai pintar masing-masing.
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.