KETIKA malekat Gabriel membawa khabar gembira kepada Maria, ia menyampaikan juga kepada Maria peristiwa ilahi perkandungan Elisabeth. Malekat Gabriel mengatakan bahwa Elisabeth sedang mengandung seorang anak laki-laki pada usia tuanya. Bayi laki-laki itu adalah Yohanes Pemandi, yang akan menjadi perintis jalan bagi Yesus, Juruselamat yang dijanjikan Allah.
Maria bergegas ke pegunungan Yudea, ke kota Karem, tempat tinggal Elisabeth dan Zakarias. Maria berangkat ke sana untuk melayani Elisabeth. Sebagaimana kata Injil, pertemuan itu merupakan suatu peristiwa kegembiraan baik bagi Elisabeth maupun anak yang dikandungnya. Dari mulut Elisabeth keluarlah kata-kata pujian ini: “Terpujilah engkau di antara wanita, dan terpujilah buah tubuhmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? …” Elisabeth juga menyebut Maria sebagai Yang Berbahagia karena Maria percaya akan Sabda Tuhan yang disampaikan malaekat kepadanya.
Maria tidak membantah kata-kata pujian Elisabeth. Sebaliknya, dalam terang ilahi dilihatnya Tuhan mau menyelamatkan bangsa-bangsa melalui rahimnya yang kudus. Bahwa dengan perantaraannya Tuhan mau datang ke tengah-tengah umat-Nya untuk menyelamatkan mereka. Bahwa Tuhan hendak menyerahkan bangsa-bangsa di bawah perilndungan rahim.
Oleh karena itu, Maria segera menjawab kata-kata pujian Elisabeth dengan Magnificatnya: “Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab ia telah memperhatikan kerendahanya hamba-Nya. Sesungguhnya mulai sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia …”. Kira-kira Maria tinggal tiga bulan lamanya di rumah Elisabeth saudaranya dan menolongnya dalam urusan rumah tangga menyongsong kelahiran anak yang dikandung Elisabeth. Setelah itu, Maria kembali ke Nazareth.
Sumber: Orang Kudus Sepanjang Tahun, disusun oleh Mgr. Nicolaas Martinus Schneiders, CICM
Credit Photo:Maria mengunjungi Elisabeth, renunganpagi.blogspot.com
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.