Saudara-saudari….
HARI ini kita merayakan pesta St. Albert Agung. Dia berasal dari Jerman Selatan. Semenjak kecil ia menyukai keindahan alam sehingga ia bisa menjelajahi hutan-hutan dan sungai-sungai di daerahnya. Pengalamannya ini nantinya menjadi bahan tulisannya. Ia anak seorang kaya raya. Ia masuk biara Dominikan. Ia mengajar di universitas. Karena kesalehan dan kepintarannya ia semakin terkenal. Albert disebut sebagai ‘yang Agung, Tiang Gereja’ karena ajaran dan kehebatannya membelaajarkan yang benar. Ia diangkat menjadi uskup. Sesudah menyelesaikan masalah-masalah dalam Gereja, ia mengajukan permohonan pengunduran diri lalu kembali mengajar dan konsentrasi menulis buku-buku. Ia dikenal rendah hati dan suci hidupnya serta mencintai alam sekitar. Ia menaruh devosi yang besar kepadaYesus dalam Sakramen Maha kudus dan kepada Bunda Maria. Ia adalah guru dari St. Thomas Aquinas. Ia meninggal 15 Nopember.
Cintanya akan alam sekitar, kepintaranya yang dimanfaatkannya untuk membelajarkan yang benar, sikap rendah hati dandevosinya yang kuat terhadap Sakramen Mahakudus dan cintanya kepadaBunda Maria mudah-mudahan bisa menjadi inspirasi hidup kita semua.
Saudara-saudari…
Hari ini kita kembali mendengar kisah perjumpaan Zakheus denganYesus Kristus. Zakheus sudah punya kerinduan besar untuk menatap wajah Yesus dari mata-kemata, dari muka-kemuka tapi karena postur tubuhnya yang pendek kerinduannya selalu tidak terpenuhi. Tetapi walaupun demikian, ia tetap tidak putus asa. Kerinduannya selalu mendorong dia untuk menatap wajah Yesus. Pemenuhan kerinduannya kini dibantu oleh alam lingkungan sekitar. Pohon yang berdiri di pinggir jalan sudah menjadi sarana pembantu baginya untuk bisa menatap wajahTuhan, agar bisa melihat dari mata ke mata. Posturnya yang pendek kini sudah ditinggikan berkat bantuan pohon yang tinggi berdiri kokoh di pinggir jalan. Zakheus yang cerdas sadar akan peran dari alam, bahwa alam yang diciptakan Tuhan bisa membantu dia mendekatkan diri kepadaYesus. Berkat alam, pohon yang dipanjatnya, kini Zakheus berhasil menatap wajah Tuhan. Dari atas pohon ia dengan bebas dan leluasa melihat Yesus Kristus tanpa ada yang menghalangi pandangannya. Ia puas dan bahagia!
Kerja keras Zakheus hasilnya bukan hanya terbatas pada keberhasilannya melihat Yesus dari muka ke muka, tetapi lebih dari itu. Ia sangat kaget karena Tuhan memanggil namanya dan menyampaikan kepadanya bahwa Tuhan harus menumpang di rumahnya. Lewat Injil kita mendengar Yesus berkata: “Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu.” Satu berita sangat gembira bagi Zakheus. Kehadiran Yesus Kristus di rumahnya menggerakkan hati dan pikiran Zakheus untuk bertobat dan berjanji supaya bertingkah laku jujur dalam hidup selanjutnya. Katanya kepadaYesus Kristus: “Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.”
Saudara-saudari…
Perjumpaan Zakheus dan Yesus Kristus hari itu bisa terjadi karena berkat bantuan dari alam sekitar. Kalau saja tidak ada pohon yang tinggi di pingir jalan mungkin Zakheus tetap tidak berhasil menatapi wajah Yesus dari mata-kemata. Alam ciptaan Tuhan sudah menjadi sarana yang sangat baik bagi Zakheus untuk mendekatkan dirinya kepada Yesus. Satu ajaran dan peringatan bagi kita semua, bahwaTuhan sudah menciptakan manusia dan alam sekitar untuk sama-sama memuji Tuhan dengan caranya masing-masing.
Karena itu berlakulah dengan sopan dan hormat terhadap lingkungan sekitar. Manfaatkan lingkungan sekitar untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Pandanglah bunga-bunga yang selalu kita petik dan menghiasi altar dan patung Bunda Maria. Bagaimana perasaan kita sewaktu melihat bunga yang indah itu? Apakah kita merasa bahagia dan penuh sukacita?
Kalau bunga selalu memberi sukacita dan bahagia untuk Tuhan, pasti Tuhan juga selalu mengharapkan yang sama dari manusia.
Marilah saudara-saudari… Berusahalah selalu untuk mencari dan menatapi wajah Tuhan sampai kita menemukanNya. Alam ciptaanTuhan juga bisa membantu kita agar kita bisa menemukan dan menatap wajah-Nya.
Mintalah Santu Albert Agung, pencinta alam dan Bunda Maria untuk selalu mendoakan kita. Amen!
Misionaris SVD yang berkarya di Papua New Guinea. Bertugas sebagai pembina para frater SVD dan mengajar di Catholic Theological Institute di Bomana Port Moresby dan mengajar di Xavier Institute untuk para suster dan bruder yang mau menyiapkan diri untuk mengikrarkan kaul-kaul kekal, dan membantu mereka yang bekerja di lembaga pembinaan para religious di Papua New Guinea.