“Lakukanlah itu dengan setia, sebab itulah yang akan menjadi kebijaksanaanmu dan akal budimu di mata bangsa-bangsa yang pada waktu mendengar segala ketetapan ini akan berkata: Memang bangsa yang besar ini adalah umat yang bijaksana dan berakal budi.” (Ul 4, 6)
Saat sekolah usai, hujan turun dengan lebat dan banyak siswa tidak mempunyai payung. Seorang anak tidak kurang akal. Dia memotong daun pisang dan dijadikan payung dalam perjalanan ke rumah.
Seorang anak desa duduk di gubug sambil menjaga padi dari serangan burung. Keluar masuk gubug sambil teriak mengusir burung bisa melelahkan.
Anak itu tidak kurang akal. Maka dibuatnyalah orang-orangan dari kain, yang bisa ditarik dan digerakkan dari gubug, sehingga burung-burungpun takut. Seminaris terlambat masuk asrama karena bepergian jauh, sehingga pintu gerbang pun sudah terkunci.
Tidak kurang akal juga dia. Dia masuk dengan memanjat tembok keliling asrama. Manusia memiliki akal budi, yang merupakan anugerah berharga dari Tuhan. Anugerah khusus bagi manusia yang tidak dimiliki oleh ciptaan lain.
Dengan akalnya manusia mampu berpikir, merencanakan dan menciptakan sesuatu yang dibutuhkan untuk mendukung kehidupannya. Manusia juga mampu mengingat kembali hal-hal atau peristiwa yang pernah terjadi dalam hidupnya. Manusia bisa menemukan sesuatu yang baru, menemukan jalan keluar saat berada dalam kesulitan atau kebuntuan.
Manusia mampu mewujudkan cita-cita dan impian hidupnya dengan membuat langkah-langkah strategis. Sedangkan istilah budi lebih menunjuk pada kemampuan manusia untuk membedakan dan menimbang antara yang benar dan tidak, antara yang baik dan tidak baik. Orang disebut ‘berbudi’ karena mempunyai sifat atau watak yang baik. Hal itu nampak dalam cara berbicara, bersikap dan berperilaku.
Akal budi merupakan dua hal yang berkaitan satu dengan yang lain. Akal budi tidak hanya membuat manusia pintar atau pandai, tetapi juga bijaksana. Teman-teman selamat malam dan selamat beristirahat. Berkah Dalem.
Kredit foto: HPplus
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.