Sebuah kisah inspiratif tentang persahabatan dan persaudaraan datang jauh dari negeri Jerman. Adalah Ade Siti Barokah, pada Selasa, (7/6) kemarin melalui aku facebook miliknya, menuliskan kisah pertemuaan dengan sahabat lamanya, Pastor Paskalis, dan bagaimana ia diterima di rumah pastoran. Ade yang muslim itu diterima dengan penuh hangat, persis ketika ia akan mengawali masa puasa.
“Masih ingat kan bagaimana saya disayangi seorang suster tua di Polandia yang membuatkan saya coklat panas dan biskuit, saat saya berteduh di katedral? Nah ketika tiba di Berlin, saya bertemu dengan Romo (pastor) asal Flores, Indonesia, yang sudah 16 tahun memimpin jemaat di Jerman sini”, Ade mengawali tulisannya.
Ia melanjutkan. “Saya panggil beliau Romo Paskalis, pastor kepala di paroki ini. Beliau bukan orang baru buat saya. Kami pernah bertemu di Amerika ketika saya mendapat beasiswa dari pemerintah Amerika dan beliau juga sedang belajar di seminari di kota kecil dimana saya ditempatkan. Waktu itu saya dan mbak Yanti Linehan sempat menghadiri acara di seminari tersebut”.
Beliau sekarang kembali ke Jerman. Tapi saya sama sekali tidak tahu kalau beliau di Berlin. Setahu saya beliau di Dresden atau entah dimana. Adalah ‘adikku’ Frater Fransiskus yang menyambungkan kembali dengan Romo Paskalis. Betapa kagetnya saya ketika turun bus dari Polandia beliau sudah menunggu saya di stasiun bus
Hari itu Ade memang berniat ingin menginap saja di bandara karena pesawat akan berangkat pagi sekali. Daripada ia harus menginap di hotel mahal dan pagi kerepotan ke bandara mending nunggu pesawat di bandara kan seperti biasa?
“Tapi Romo tidak sependapat. Menurutnya terlalu riskan untuk baginya untuk bermalam di sana. Lalu dengan sangat baik hati beliau meminta saya bermalam di pastoral. Melihat keraguan saya, beliau bilang, ‘jangan khawatir. ada banyak kamar untuk para tamu (guest house) dan jangan dibayangkan hanya ada pastor di situ”. Saya tersentuh. Siapalah saya ini? Mendapat penghormatan menginap di guesthouse tempat biasa uskup bermalam.
Kawasan pastoran di sini sangat indah, teduh dan luas. Ada gereja besar dan kapel kecil yg cantik. Kamar-kamar tamu cukup banyak: bersih dan wangi dengan linen, handuk dan peralatan mandi yg rutin diganti.
“Itu ada minuman sekadarnya. Bila perlu untuk sahur jangan sungkan-sungkan. Di bawah ada dapur”, Pastor Paskalis mengingatkan.
Ade begitu tercenung. “Beliau tahu hari ini saya mulai puasa dan sebagai Muslim saya wajib menjalankannya”.
Kamar para pastor ada di bawah, di lantai 1. Sedang guesthouse ada di lantai 3. Ia tak mau merepotkan para penghuni rumah pastoran di pagi buta. Jadi ia menyiapkan sahur sebelum tidur.
Dengan aplikasi di hp Ade pun mencari arah kiblat dan bersiap menjalankan tarawih. Malam ini, shalat tarawih pertama di bulan suci ia dirikan di Rumah Pastoran
“Allah ada dimana-mana, di setiap jengkal tanah-Nya. Kebaikan ada dimana-mana. Saudara saya dimana-mana. Sungguh, saya adalah musafir yang beruntung”, kenang Ade Siti Barokah.
==========
Sumber: https://www.facebook.com/ade.barokah?fref=ts
Kredit Foto: https://www.facebook.com/ade.barokah?fref=ts
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.