LAHIR di Mesir dan bergabung dengan pasukan kerajaan pada usia 20 tahun. Kebaikan hati para Kristen di Thebes menyentuhnya dan membuat ia masuk Katolik setelah masa tugasnya. Ia mengikut Palemon, seorang pertapa. Mereka berdua hidup dalam kesederhanaan yang ekstrim dan total. Mereka bekerja sambil berdoa siang malam.
Suatu hari, Pachomius terpanggil untuk mendirikan biara di tepi sungai Nil di Tabennisi. Dibantu Palemon, mereka mengumpulkan 100 biarawan dan hidup sebagai komunitas. Ia merasa terpanggil untuk membangun 10 biara dan 2 susteran lagi. Sampai akhir hayatnya, ia mengumpulkan 7.000 biarawan.
sumber: disadur dari catholic.org
gambar: antiochpatriarchate.org
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.