Namanya berarti “Tuhan telah memberi”, yang setara dengan nama lainnya, Adeodatus yang berarti “disumbangkan oleh Tuhan”. Ia menjadi Paus dari 19 Oktober 615, sampai ia mati di tengah gejolak wabah kusta dan bencana gempa pada Agustus 618. Selama tiga tahun yang singkat itu, ia berkarya menghibur dan membimbing korban wabah dan gempa yang datang kepadanya.
Sumber dan gambar: Agasso, Domenico. 29 Oktober 2001. Dalam santiebeati.it. Diakses pada 27 Oktober 2017
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.