14 KELOMPOK yang datang dari 7 sekolah di sekolah menengah atas Sorong, Papua bakal saling melancarkan perang ‘otak’ dalam lomba debat yang berlangsung Rabu, 13 Mei di Aula ‘Lux ex Oriente’ Katedral Sorong, Papua.
Panitia lomba sudah menyiapkan setidaknya 21 materi (mosi) yang bakal diperdebatkan dalam lomba yang dibagi dalam empat sesi, penyisihan, perempat final, semi final dan final. Lomba yang menggunakan metode Australs Parliamentary ini baru pertama kali dicoba di Sorong.
Ini merupakan upaya panitia agar anak-anak dapat berpikir logis, lurus dan belajar membuat argumentasi yang logis, sistematis, serta tertata baik. Demikian setidaknya yang disampaikan Sekretaris Eksekutif Komsos KWI RD Kamilus Pantus.
Namun lebih dari itu, menurut Kamilus, lomba ini terlebih untuk menanamkan nilai-nilai tentang pentingnya kebersamaan dalam keluarga seperti yang dipesankan Paus Fransiskus dalam sambutannya jelang Hari Komunikasi Sosial Sedunia.
Agar semua berjalan lancar, pada Senin, 11 Mei sore tadi diadakan technical meeting di Aula ‘Lux ex Oriente’ Katedral Sorong, Papua. Semua perwakilan dari ketujuh sekolah yang mengikuti pertandingan hadir dan menyimak serta berdiskusi perihal tata cara lomba yang baru pertama kali bakal dijalani dengan metode yang mirip dengan metode debat pilpres 2014 lalu.
“Yang istimewa di debat kali ini, peserta tidak hanya datang dari sekolah kristen tetapi juga dari sekolah negeri. Dari situ kita bisa belajar tentang nasionalisme,”ujar RD Kamilus Pantus.
Keterangan Foto : Para peserta dari perwakilan sekolah-sekolah menengah atas di Sorong mengikuti pertemuan teknis/ Foto : Dok. KWI
Mantan Jesuit, Pendiri Sesawi.Net, Jurnalis Senior dan Anggota Badan Pengurus Komsos KWI