DI Malino, Makasar, Sulsel yang sejuk, mulai tanggal 30-31 Agustus 2014 yang baru lalu telah berlangsung sidang IBSI (Ikatan Biarawati seluruh Indonesia ) dengan para hadirin terdiri dari para Pimpinan Kongregasi /Provinsial dari seluruh penjuru tanah air.
Hadir dalam pertemuan ini 64 kongregasi/ordo terdiri 54 Provinsial 10 Dewan .
Sidang IBSI diisi antara lain dengan acara pertanggungjawaban kepengurusan IBSI periode tahun 2011- 2014.
Terpilih menjadi pengurus baru sebagai Ketua IBSI adalah Sr. Carolina CB ( Provinsial Suster-suster Carolus Borromeus) untuk periode 2014-201. Kepengurusan lain belum terbentuk, karena menunggu pemilihan pengurus baru KOPTARI ( Konferensi Pemimpin Tinggi Antar Religius Indonesia ) yang akan diselenggarakan tanggal 4 September 2014.
Acara selanjut yang dibawa IBSI adalah melanjutkan tema tahun lalu, yakni “Kesaksian Hidup sebagai Mistikus dan Nabi pada Zaman Ini”. Ini antara lain ditempuh, misalnya, dengan mengusahakan bentuk program dan kegiatan kongkrit. Dengan usaha tetap melanjutkan kegiatan yang menjadi keprihatinan umum perihal narkoba dan CWT (Counter -women trafficking)
Pada tahun 2015 Paus Fransiskus menyatakan sebagai Tahun Hidup Bakti, maka akan ada terbitan buku tentang refleksi dari tema tersebut di atas.
Senin pagi ini, Sidang Koptari dibuka oleh Uskup Agung Diosis Makasar Mgr . John Liku Ada dengan perayaan Ekaristi Meriah.
Hadir dari IBSI 64 Suster, Masi (Para Provinsial Imam ) 30 Pastor , Mabri (Para Provinsial Bruder ) 11 Bruder dan Institut sekuler 2 orang. Sidang pleno Koptari ini diselenggarakan dari tanggal 1-5 September dan acara penutupan akan selenggarakan di Katedral Makassar dengan Nuncio.
Acara siang dan sore/malam ini masih laporan Pertanggung jawaban dari Badan Pengurus Koptari, BP IBSI, BP MASI dan BP MABRI dengan Pengendapan Pelaporan tersebut (dibundheli) oleh Pastor Albertus Sujoko MSC .
Mohon doanya semoga Sidang Pleno KOPTARI ini dapat selesai dengan baik dan berguna bagi perkembangan Gereja, dan Masyarakat.
Salam dari Malino yg sejuk
Sr. Anna Marie, OP
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.