Verona, abad XII
Meski orangtuanya sesat, hati nuraninya segera menuntun Petrus ke arah iman yang tepat. Selama tujuh tahun ia belajar Kredo Katolik, ia lalu masuk biara; merindukan kebenaran iman untuk menjadi pelayan Yesus Kristus. Suatu kali ketika ia merayakan misa, ia mengangkat piala dan meminta kepada Tuhan supaya ia dapat mati sebagai martir. Pada 1242 di Lombardy, ia melawan kesesatan tanpa henti bersenjatakan Firman Tuhan, sampai ia dibunuh di jalan menuju Milan, sesuai dengan apa yang ia minta.
sumber dan gambar: #santibeatiit
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.