Foto : VEL/ Unika Atma JAya Jakarta

MIRIFICA.NET – Ignasius Kardinal Suharyo memberkati dan meresmikan Frans Seda Collection di Perpustakaan Unika Atma Jaya, Jakarta (1/12/2021). Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Kardinal sebagai Ketua Pembina Yayasan Atma Jaya dan Rektor Unika Atma Jaya, Dr. A. Prasetyantoko.

Dalam acara ini juga, Perpustakaan Universitas Atma Jaya menerima tiga set buku, Kitab Suci Perjanjian Baru Edisi Klasik, Injil dalam Bahasa Lio ( Bahasa Suku Asal Frans Seda ), dan satu set buku klasik sejumlah 5 buku tentang budaya dan bahasa Flores karya Pater Paul Arndt SVD yang ditulis dalam Bahasa Jerman.

Selain itu, diberikan juga dua buah buku berjudul “Di Bawah Bendera Revolusi” jilid pertama karya Ir.Soekarno dan “Bung Karno di Hadapan Pengadilan Kolonial” karya H.A.NotoSoetardjo.

Rektor Unika Atma Jaya, Dr. A. Prasetyantoko mengucapkan terima kasih kepada keluarga Frans Seda yang telah memberikan koleksi untuk komunitas Atma Jaya. “Bagi komunitas Atma Jaya, yang penting adalah menularkan semangat yang harus terus dikembangkan dan upayakan dalam menghidupi karya-karya Frans Seda sampai kapanpun,”ujar Prasetyantoko. Prasetyantoko juga menekankan perlunya mengembangkan cara-cara untuk mengenalkan semangat Frans Seda dalam bentuk digital.

Sejak Februari 2021
Gagasan pendirian Frans Seda Collection telah dimulai sejak bulan Februari tahun 2021. Rangkaian proses pendirian Frans Seda Collection juga telah dilalui hingga pada 21 April 2021, koleksi Frans Seda telah diterima pihak Perpustakaan Unika Atma Jaya.

Sekitar 1.685 buku (terdiri dari berbagai bahasa diantaranya yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Bahasa Perancis, dan Bahasa Jerman), 207 album foto (yang sudah dikerjakan sebanyak 16 album, dengan jumlah 960 lembar foto yang sudah dipindai), 22 plakat, 31 kontainer arsip dokumen, dan 17 gulung peta. Koleksi-koleksi tersebut dapat dilihat secara online melalui katalog AtmaLib (https://lib.atmajaya.ac.id/).

Koleksi-koleksi ini, kata Rektor, tidak lepas dari ketertarikan Frans Seda di bidang pendidikan, ekonomi, politik, sejarah, antropologi, dan agama. Managing Director Frans Seda Foundation Stefanus Ginting berharap agar Frans Seda Collection menjadi suatu koleksi hidup yang dari waktu ke waktu bisa terus berkembang dan tidak menjadi suatu museum.

Senada dengan itu, keluarga juga berharap Frans Seda Collection dapat berguna dan bermanfaat bagi mahasiswa dan dosen yang ingin memperkaya diri dengan membaca dan mempelajari berbagai buku dengan beragam topik yang tersedia.

Untuk Tuhan dan Tanah Air
Keberadaan Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya tidak bisa lepas dari peran mendiang mantan menteri dan ekonom senior Fransicus Xaverius Seda atau lebih dikenal Frans Seda. Ia pendiri Unika Atma Jaya yang saat itu juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Ekonomi sekaligus Ketua Yayasan Atma Jaya.
Frans merupakan salah satu tokoh penting dalam memajukan perekonomian Indonesia yang juga peduli dengan dunia pendidikan. Semangatnya “Untuk Tuhan dan Tanah Air” menjadi kredo bagi Komunitas Atma Jaya. Semangat tersebut menjadi motivasi bagi seluruh komunitas Atma Jaya untuk terus berkarya bagi Tuhan dan Tanah Air.

Salah satu nasihat yang pernah diungkapan Frans Seda kepada orang-orang muda, “Kalau ingin menjadi manusia yang baik dan berguna harus menjaga keseimbangan antara akal budi dan hati atau moralitas.”

Kontributor : Vinsensia Enggar Larasati ( Unika Atma Jaya Jakarta )