Beranda Jendela Alkitab Harian Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Jumat, 08 Januari 2021

Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Jumat, 08 Januari 2021

14 Februari 2021, Bacaan Injil 14 Februari 2021, Bacaan Injil Harian, Bacaan Kitab Suci, bacaan Pertama 14 Februari 2021, bait allah, Bait Pengantar Injil, Firman Tuhan, gereja Katolik Indonesia, Iman Katolik, Injil Katolik, Katekese, Katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Mazmur Tanggapan 14 Februari 2021, Penyejuk Iman, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, Pewartaan, Renungan Harian Katolik 14 Februari 2021, Renungan Katolik Harian, Renungan Katolik Mingguan, Sabda Tuhan, Ulasan eksegetis, Ulasan Eksegetis Bacaan Kitab Suci Minggu, Ulasan Kitab Suci Harian, Umat Katolik, Yesus Juruselamat
Ilustrasi: cbscchurch

Bacaan Pertama: 1Yoh 5:5-13

Kesaksian tentang anak Allah

Saudara-saudaraku terkasih, tidak ada orang yang mengalahkan dunia, selain dia yang percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah! Dia inilah yang telah datang dengan air dan darah, yaitu Yesus Kristus;  bukan saja dengan air, tetapi dengan air dan dengan darah. Dan Rohlah yang memberi kesaksian, karena Roh adalah kebenaran. Sebab ada tiga yang memberi kesaksian di bumi: Roh, air dan darah, dan ketiganya adalah satu. Kesaksian manusia kita terima, tetapi kesaksian Allah lebih kuat. Sebab demikianlah kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya.
Barangsiapa percaya kepada Anak Allah, ia mempunyai kesaksian itu di dalam dirinya; barangsiapa tidak percaya kepada Allah, ia membuat Allah menjadi pendusta, karena orang itu tidak percaya akan kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya. Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita, dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya. Barangsiapa memiliki Anak Allah, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Dia, ia tidak memiliki hidup.

Semuanya itu kutuliskan kepada kamu supaya kamu, yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu bahwa kamu memiliki hidup yang kekal.

Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur Tanggapan: Mzm 147:12-13.14-15.19-20 R:12a

Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem!

  • Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem, pujilah Allahmu, hai Sion! Sebab Ia meneguhkan palang pintu gerbangmu, dan memberkati anak-anak yang ada padamu.
  • Ia memberikan kesejahteraan kepada daerahmu dan mengenyangkan engkau dengan gandum yang terbaik. Ia menyampaikan perintah-Nya ke bumi; dengan segera firman-Nya berlari.
  • Ia memberitakan firman-Nya kepada Yakub, ketetapan dan hukum-hukum-Nya kepada Israel. Ia tidak berbuat demikian kepada segala bangsa, dan hukum-hukum-Nya tidak mereka kenal.

Bait Pengantar Injil: Mat 4:23

Yesus memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.

Bacaan Injil: Luk 5:12-16

Yesus menyembuhkan seorang yang sakit kusta.

Sekali peristiwa Yesus berada di sebuah kota. Ada di situ seorang yang penuh kusta. Ketika melihat Yesus, tersungkurlah si kusta dan memohon, “Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku.” Maka Yesus mengulurkan tangan-Nya menjamah orang itu, dan berkata, “Aku mau, jadilah engkau tahir!” Seketika itu juga lenyaplah penyakit kustanya. Yesus melarang orang itu memberitahukannya kepada siapa pun juga, dan Ia berkata, “Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam, dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan seperti yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi mereka.” Tetapi kabar tentang Yesus makin jauh tersiar, dan datanglah orang banyak berbondong-bondong kepada-Nya untuk mendengar Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka. Akan tetapi Yesus mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa.
Demikianlah Injil Tuhan

 

Renungan

Belas kasih dan bukan popularitas. Kisah Yesus menyembuhkan orang kusta mengingatkan kita akan kisah-kisah selama pandemi Covid-19. Banyak kisah dan peristiwa yang berhenti pada popularitas FB atau IG bukan pada kesembuhan si sakit. Gereja menyadari bahwa menyembuhkan tidak berhenti pada popularitas, tetapi proses pendampingan yang berkelanjutan dan tersistem.

Menarik ketika ada orang kusta datang kepada Yesus untuk disembuhkan, Yesus tidak menunjukkan kehebatan-Nya. Yesus melihat penderitaannya, menyentuhnya, dan menyembuhkan serta tidak membutuhkan pengakuan. Yesus hanya berbuat agar orang itu selamat dan sembuh. Selanjutnya, Yesus menyuruh orang tersebut untuk segera memperlihatkan dirinya kepada imam dan menjalani proses ritual pentahiran, supaya orang tersebut dapat diterima kembali di dalam masyarakat Israel. Yesus tidak butuh popularitas, dan memang bukan itu tujuan Dia melayani. Bahkan, popularitas yang kemudian diterima-Nya bisa mengganggu fokus pelayanan-Nya. Itu sebabnya begitu popularitas-Nya melonjak, Yesus malah mengundurkan diri untuk berdoa. Yesus bergembira karena yang sakit sembuh dan bersu kacita.

Ada seorang imam yang rajin berbuat baik, tetapi dalam sunyi. Suatu waktu ia ditanya mengapa kebaikannya tidak dimasukkan di FB supaya terkenal, ia menjawab: “Saya bersyukur ketika mereka dapat tertolong, gembira, dan bersyukur. Bukan diri saya yang penting melainkan tujuannya tercapai, yaitu mereka memuliakan Allah karena melalui Gereja, Allah menolong. Toh kelak mereka akan menceritakan kepada banyak orang. Kalau saya mempromosikan di FB, menjadi terkenal malah bisa lupa kepada Allah, terus lupa berdoa.”

Tuhan, berilah kami rahmat belas kasih kepada sesama. Jauhkan kami dari godaan untuk dikagumi. Biarlah Engkau yang dimuliakan karena kami boleh berbelas kasih kepada sesama yang miskin dan telantar. Amin.

02 Januari, Bacaan, bacaan kitab suci hari ini, Injil hari ini, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, misa natal, natal, penyejuk iman, refleksi harian, Renungan hari minggu, renungan harian, renungan harian katolik, sabda tuhan, ziarah batin
Ziarah Batin Cover

 

Sumber: Renungan Ziarah Batin 2020, Penerbit OBOR

Inspirasimu: Ulasan Eksegetis Bacaan Kitab Suci Minggu Hari Raya Penampakan Tuhan