(Yes.30:19-21.23-26 dan Mat. 9:35-10:1.6-8)
Menebarkan tali kasih merupakan proyek besar Yesus di bumi ini. Yesus memilih dan mempersiapkan umat pilihan-Nya untuk melanjutkan proyek kasih itu. Mereka itu adalah orang yang mempunyai hati seperti Yesus sendiri, yakni yang tergerak oleh belas kasihan. Tuhan memberikan kepada kita semua kemampuan untuk mengasihi, sayangnya tidak banyak yang menyadari anugerah yang agung itu sehingga proyek kasih Tuhan selalu kekurangan tenaga. Inilah yang menjadi keprihatinan Allah.
Kita juga harus membuka hati dan merelakan diri kita ketika Tuhan yang meminta kita untuk menjadi pekerja-Nya. Biasanya, buah pertama dari doa adalah pendoa itu sendiri. Janganlah kita mengelak panggilan Tuhan yang menghendaki kita menjadi pekerja-Nya. Janganlah kita sendiri yang menggagalkan doa kita dengan menunjuk kepada diri orang lain saja sebagai pekerja Tuhan, sedangkan kita sendiri hanyalah penikmat rahmat, dan bukan pelaksana perutusan.
Apa wujud nyata bahwa kita memenuhi panggilan Tuhan untuk ikut serta dalam menuai panenan-Nya?. Hal ini ditunjukkan jika kita mampu menjadi tanda pengharapan bagi semua orang yang kita jumpai, yakni memberi semangat dan gairah atas hidup mereka dengan memperhatikan yang terlantar, melawat yang sakit, dst. Dengan kata lain kita senantiasa bermurah hati memberi perhatian kepada siapapun. Mereka yang sakit dan lesu pada umumnya diawali dengan sakit hati atau merasa kurang diperhatikan, maka ini menjadi peluang besar kita untuk mendekati dan menyikapi dengan penuh perhatian serta kasih sayang.
Ya Tuhan, kirimkanlah kepadaku pekerja-pekerja untuk membagikan rahmat dan mewartakan kasih-Mu. Bukalah juga hatiku agar siap sedia menjadi utusan-Mu. Amin.
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.