YUSUF BARSABAS namanya tercantum dalam Kitab Kisah Para Rasul. Setelah kebangkitan dan kenaikan Yesus ke surga, St.Petrus menghendaki agar posisi Yudas Iskariot digantikan oleh orang lain. Petrus meminta komunitas Jemaat untuk mengusulkan seseorang. Ia menghendaki seorang yang senantiasa bersama-sama dengan para murid, dari pembaptisan Yesus oleh Yohanes sampai hari Yesus wafat dan terangkat ke sorga.
Umat Kristiani perdana mengusulkan dua orang; keduanya pantas menduduki jabatan rasul. Yang seorang adalah Yusuf yang disebut Barsabas, dan yang lain adalah Matias. “Salah seorang dari kedua orang ini akan menjadi saksi dengan kami tentang kebangkitan Yesus,” demikian kata Petrus.
Komunitas itu pun berdoa. “Ya Tuhan,” kata mereka, “Engkaulah yang mengenal hati semua orang, tunjukkanlah kiranya siapa yang Engkau pilih dari kedua orang ini, untuk menerima jabatan pelayanan, yaitu kerasulan yang ditinggalkan Yudas.” Kemudian mereka membuang undi. Yang terpilih adalah Matias. Ia ditambahkan kepada bilangan kesebelas rasul. Tak banyak yang diketahui orang baik mengenai Matias maupun Yusuf Barsabas. Penulis Gereja awali, Eusebius, memasukkan Yusuf sebagai salah seorang dari ketujuhpuluh dua murid.
Segera para murid menyebar dan pergi ke berbagai tempat. Hal ini perlu guna menghindari penganiayaan. Diyakini bahwa Yusuf Barsabas mewartakan Injil ke banyak tempat. Ia mengerahkan segenap kekuatan demi mewartakan Kabar Gembira. Tak banyak lagi yang diketahui. Sesungguhnya, bahkan tak didapati catatan mengenai kematiannya.
Sebuah tradisi yang kurang kuat menyatakan bahwa Yusuf Barsabas berkarya dan menjadi uskup di Eleutheropolis, di mana dia mati syahid dan dihormati sebagai “Santo Yustus dari Eleuteropolis”.
Sumber: katakombe.org
Inspirasimu: Santo Arsenius Agung : 19 Juli
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.