Beranda Jendela Alkitab Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Minggu, 07 Juni 2020

Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Minggu, 07 Juni 2020

18 Januari 2022, Bacaan Injil 18 Januari 2022, Bacaan Injil Harian, Bacaan Kitab Suci, Bacaan Pertama 18 Januari 2022, bait allah, Bait Pengantar Injil, Firman Tuhan, gereja Katolik Indonesia, iman katolik, Injil Katolik, katekese, katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Mazmur Tanggapan, Mazmur Tanggapan 18 Januari 2022, Minggu Perayaan Pembaptisan Yesus, penyejuk iman, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, pewartaan, renungan harian katolik, Renungan Harian Katolik 2022, Renungan Katolik Mingguan, sabda tuhan, Ulasan Kitab Suci Harian, umat katolik, Yesus Juruselamat
Ilustrasi: findshepherd

Bacaan Pertama: Kel 34:4b-6.8-9

Tuhan, Tuhan Allah, Engkaulah pengasih dan murah hati.

Pada waktu itu Musa bangun pagi-pagi, naiklah ia ke atas Gunung Sinai, seperti yang diperintahkan Tuhan kepadanya, dan membawa kedua loh batu di tangannya. Maka turunlah Tuhan dalam awan, lalu berdiri di sana dekat Musa, dan Musa pun menyerukan nama Tuhan. Berjalanlah Tuhan lewat dari depan Musa sambil berseru,
“Tuhan adalah Allah yang penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia-Nya!”

Segeralah Musa berlutut ke tanah, lalu sujud menyembah, serta berkata, “Jika aku telah mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, ya Tuhan, berjalanlah kiranya Tuhan di tengah-tengah kami. Sekalipun bangsa ini suatu bangsa yang tegar tengkuk, tetapi ampunilah kesalahan dan dosa kami. Ambillah kami menjadi milik-Mu.”

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan Dan 3:52.53.54.55.56 R:52b

  • Terpujilah Engkau, Tuhan, Allah leluhur kami.
    U: Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
  • Terpujilah nama-Mu yang mulia dan kudus.
    U: Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
  • Terpujilah Engkau dalam Bait-Mu yang mulia dan kudus.
    U: Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
  • Terpujilah Engkau di atas takhta kerajaan-Mu.
    U: Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
  • Terpujilah Engkau yang mendugai samudera raya.
    U: Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
  • Terpujilah Engkau di bentangan langit.
    U: Kepada-Mulah pujian selama segala abad.

Bacaan Kedua: 2Kor 13:11-13

Kasih karunia Yesus Kristus, cinta kasih Allah dan persekutuan Roh Kudus.

Saudara-saudaraku, bersukacitalah, usahakanlah dirimu supaya sempurna. Terimalah segala nasihatku! Hendaklah kamu sehati sepikir, dan hiduplah dalam damai sejahtera. Maka Allah, sumber kasih dan damai sejahtera, akan menyertai kamu! Berilah salam seorang kepada yang lain dengan cium yang kudus. Salam dari semua orang kudus kepada kamu. Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, kasih Allah dan persekutuan Roh Kudus
menyertai kamu sekalian.

Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil Why 1:8

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, Allah yang kini ada, yang dulu ada, dan yang tetap akan ada.

Bacaan Injil Yoh 3:16-18

Allah mengutus Anak-Nya untuk menyelamatkan dunia.

Dalam percakapan-Nya dengan Nikodemus, Yesus berkata, “Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa,
melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya. Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; tetapi barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah. Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan daripada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat.”
Demikianlah Injil Tuhan.
Renungan

Dalam suatu kesempatan retret para imam, pastor pembimbing mengingatkan dan menegaskan kepada para kolega imam peserta retret. “Jangan pernah menjadikan mimbar gereja sebagai tempat dan kesempatan untuk marah dan atau mengungkapkan kekesalan hatimu kepada umat. Karena mimbar itulah tempat untuk mewartakan Kabar Sukacita.” Kabar Sukacita bahwa Allah kita bukan Allah yang menghukum, melainkan Allah yang membebaskan.

Yesus, Putra Tunggal Allah, diutus ke dunia bukan untuk menghukum dan menghakimi, melainkan untuk menyelamatkan seluruh manusia dan seluruh ciptaan. Inilah Kabar Sukacita bagi seluruh umat manusia. Allah Bapa mencintai setiap pribadi tanpa membeda-bedakan. Allah tidak hanya mencintai umat kristiani saja. Kasih-Nya untuk semua.

Kabar Sukacita inilah yang perlu diwartakan kepada segala suku dan bangsa. Percayakah kita akan sabda Tuhan yang disampaikan Penginjil Yohanes dalam perikop ini? Jika kita masih sangsi dengan kesaksian Yohanes ini, bacalah sekali lagi dan renungkanlah. Penginjil sekaligus rasul termuda di antara para rasul ini menyadari bahwa tidak semua orang percaya dan menerima ajaran ini. Karena itu, dia mengulangi kata “percaya” sampai empat kali dalam tiga ayat ini (3:16-18) untuk meyakinkan para pendengarnya.

Tuhan Yesus Kristus, tambahkanlah iman kami akan Dikau. Gerakkanlah hati kami agar mampu mewartakan Kabar Sukacita dari pada-Mu kepada sesama kami. Amin.

02 Januari, Bacaan, bacaan kitab suci hari ini, Injil hari ini, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, misa natal, natal, penyejuk iman, refleksi harian, Renungan hari minggu, renungan harian, renungan harian katolik, sabda tuhan, ziarah batin

 

Sumber: Renungan Ziarah Batin 2020, Penerbit OBOR

Inspirasimu: Pesan Paus Untuk Hari Komunikasi Sedunia ke-54