Beranda Jendela Alkitab Harian Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Selasa, 26 Mei 2020

Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Selasa, 26 Mei 2020

Kedua belas murid diutus Yesus untuk menjalankan misi kemanusiaan, yaitu menyembuhkan orang dari berbagai penyakit dan membebaskan dari kuasa setan. Setelah sekian lama para murid itu digembleng dengan berbagai pengajaran, Yesus akhirnya mengutus mereka untuk membantu karya pewartaan-Nya. Dengan mengutus para murid untuk berwarta seperti itu, Yesus berharap, banyak orang menjadi percaya kepada Yesus dan mendapatkan keselamatan. Kita juga mendapat tugas yang sama, yaitu diutus untuk mewartakan kebaikan Tuhan di tengah-tengah dunia. Iman yang kita pupuk dan terus kita kembangkan tidak hanya untuk kepentingan hidup kita sendiri, tetapi juga untuk membantu dan menyelamatkan orang lain. Banyak orang-orang di sekitar kita yang sedang sakit dan tidak bisa ke mana-mana, atau teman kita yang sedang dirundung banyak masalah, mereka yang sedang dijauhi oleh orang-orang yang ada sekitarnya atau sedang menghadapi masalah rumah tangga, membutuhkan kehadiran kita. Kepada mereka inilah kita diutus untuk ikut meringankan beban dan memberi kekuatan. Iman mendorong kita untuk melangkahkan kaki dan mengulurkan tangan kepada siapa pun yang membutuhkan pertolongan. Tuhan Yesus Kristus, semoga kami selalu bangga menjadi murid-murid-Mu dan mewartakan Engkau lewat tindakan-tindakan yang didasari oleh rasa belas kasih terhadap sesama. Amin.
Ilustrasi: bibleexploring

Bacaan Pertama: Kis 20:17-27

Aku dapat mencapai garis akhir, dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus.

Dalam perjalanannya ke Yerusalem Paulus menyuruh seorang dari Miletus ke Efesus dengan pesan supaya para penatua jemaat datang ke Miletus. Sesudah mereka datang, berkatalah ia kepada mereka, “Kamu tahu, bagaimana aku hidup di antara kamu sejak hari pertama aku tiba di Asia ini: dengan segala rendah hati aku melayani Tuhan. Dalam pelayanan itu aku banyak mencucurkan air mata dan banyak mengalami pencobaan
dari pihak orang Yahudi yang mau membunuh aku. Sungguhpun demikian aku tidak pernah melalaikan apa yang berguna bagi kamu. Semua kuberitakan dan kuajarkan kepada kamu, baik di muka umum maupun dalam perkumpulan-perkumpulan di rumahmu. Aku senantiasa bersaksi kepada orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani, supaya mereka bertobat kepada Allah dan percaya kepada Tuhan kita, Yesus Kristus.

Tetapi sekarang sebagai tawanan Roh aku pergi ke Yerusalem, dan aku tidak tahu apa yang akan terjadi atas diriku di situ selain apa yang dinyatakan Roh Kudus dari kota ke kota kepadaku, bahwa penjara dan sengsara menunggu aku. Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikit pun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir
dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.

Sekarang aku tahu, bahwa kamu tidak akan melihat mukaku lagi, kamu sekalian yang telah kukunjungi untuk memberitakan Kerajaan Allah. Sebab itu pada hari ini aku bersaksi kepadamu, bahwa aku bersih; tidak bersalah terhadap siapa pun yang akan binasa. Sebab aku tidak lalai memberitakan seluruh maksud Allah kepadamu.”

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan Mzm 68:10-11.20-21 R:33a

Hai kerajaan-kerajaan bumi, menyanyilah bagi Allah!

  • *Hujan yang melimpah Engkau siramkan, ya Allah; Tanah milik-Mu yang gersang Kaupulihkan, sehingga kawanan hewan-Mu menetap di sana; dalam kebaikan-Mu Engkau memenuhi kebutuhan orang yang tertindas.
  • Terpujilah Tuhan! Hari demi hari Ia menanggung beban kita; Allah adalah keselamatan kita. Allah kita adalah Allah yang menyelamatkan, Allah, Tuhanku, memberi keluputan dari maut.

Bait Pengantar Injil Yoh 14:16

Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya.

Bacaan Injil Yoh 17:1-11a

Bapa, permuliakanlah Anak-Mu.

Dalam perjamuan malam terakhir Yesus menengadah ke langit dan berdoa, “Bapa, telah tiba saatnya;
permuliakanlah Anak-Mu, supaya Anak-Mu mempermuliakan Engkau. Sama seperti Engkau telah memberikan kepada-Nya kuasa atas segala yang hidup, demikian pula Anak-Mu akan memberikan hidup yang kekal kepada semua yang telah Engkau berikan kepada-Nya. Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.

Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk kulakukan. Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada.

Aku telah menyatakan nama-Mu kepada semua orang, yang Engkau berikan kepada-Ku dari dunia. Mereka itu milik-Mu dan Engkau telah memberikan mereka kepada-Ku, dan mereka telah menuruti firman-Mu. Sekarang mereka tahu, bahwa semua yang Engkau berikan kepada-Ku itu berasal dari pada-Mu. Sebab segala firman yang Engkau sampaikan kepada-Ku telah Kusampaikan kepada mereka, dan mereka telah menerimanya.
Mereka tahu benar-benar, bahwa Aku datang dari pada-Mu, dan mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.

Aku berdoa untuk mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk mereka, yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab mereka adalah milik-Mu, dan segala milik-Mu adalah milik-Ku dan milik-Ku adalah milik-Mu,
dan Aku telah dipermuliakan di dalam mereka. Aku tidak lagi ada di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu.”

Demikianlah Injil Tuhan.
Renungan

Dalam doa-Nya, Yesus selalu menyebut hubungan antara para murid, diri-Nya dan Bapa. Betapa cinta yang mendalam dari Yesus tampak dalam permohonannya agar sebagaimana Bapa mencintai Putra demikian Bapa mencintai para murid. Yesus berkata, “segala milik-Ku adalah milik-Mu dan milik-Mu adalah milik-Ku, dan Aku telah dipermuliakan di dalam mereka” (ay. 10). Di sini Yesus menjadi titik perjumpaan antara manusia dan Allah. Misteri keilahian dan dinamika kemanusiaan seluruhnya merujuk pada pribadi-Nya.

Doa Yesus menjadi sebuah bukti pengangkatan kita sebagai milik Allah. Sebab pada kita Yesus menyatakan misteri tentang Allah. Sekarang tinggal bagaimana diri kita menghidupi martabat luhur ini; apakah kita masa bodoh dengan ikatan relasi antara kita dengan Allah, sehingga kita seakan-akan hidup tanpa hubungan dengan Dia? Ataukah kita menjadikan ikatan antara kita dan Allah itu sebagai dasar utama dan kekuatan untuk segala hal ikhwal hidup kita?

Ya Allah, Engkau telah mengutus Putra-Mu ke tengah dunia. Semoga kami mengikuti  teladan-Nya. Amin.

02 Januari, Bacaan, bacaan kitab suci hari ini, Injil hari ini, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, misa natal, natal, penyejuk iman, refleksi harian, Renungan hari minggu, renungan harian, renungan harian katolik, sabda tuhan, ziarah batin

 

Sumber: Renungan Ziarah Batin 2020, Penerbit OBOR

Inspirasimu: Pesan Paus Untuk Hari Komunikasi Sedunia ke-54