Uskup Sebastian Francis, Ketua Konferensi Waligereja Malaysia, Singapura dan Brunei, menyuarakan perlu adanya perubahan paradigma dalam ibadat dan pembinaan, yang kreatif, inklusif dan membangun jembatan. Ia menekankan perlunya klerus, religius dan umat awam untuk menjadi murid, dan nilai untuk dialog dengan sukacita, belas kasihan dan harapan, dengan semua orang.
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.