SINODE I Keuskupan Palangka Raya yang berlangsung 22-27 Mei menghasilkan tiga bagian penting yang harus dijalankan keuskupan dalam perjalanan ke depan. Ketiga hal itu berupa kesepakatan bahwa Gereja Katolik Keuskupan Palangka Raya harus mandiri, misioner dan peduli lingkungan hidup.
Ketiga hal ini disepakati setelah 143 peserta yang terdiri dari pastor, suster, utusan kategorial dan umat mendengarkan paparan dari narasumber yang bisa memberi pencerahan untuk memahami keuskupan sekarang ini. Diskusi, sharing pengalaman, refleksi masa lampau dan kegiatan pleno akhirnya menentukan arah pastoral yang jelaskemana Gereja Keuskupan Palangka Raya mesti melangkah.
Sebagai gereja yang mandiri, Keuskupan Palangka Raya perlu punya kegiatan katekese yang lebih intensif dan efektif. Gereja juga harus aktif melakukan pendampingan terhadap kelompok kategorial serta mengupayakan usaha kemandirian dana.
Sebagai gereja yang misioner, Keuskupan Palangka Raya harus menggiatkan kegiatan pelayanan bidang karitatif dan meningkatkan promosi panggilan di kalangan anak dan remaja. Dan gereja yang peduli lingkungan hidup terwujud dengan meningkatkan peran komisi yang membidangi lingkungan hidup dan pendampingan bidang lingkungan hidup, penggalakan penanaman pohon, kerja sama dengan pihak ketiga yang peduli serta membangkitkan kesadaran umat dalam pelestarian alam dan lingkungan hidup.
“Hasil sinode ini selanjutnya akan menjadi dokumen resmi gereja. Saya harap para pastor dan seluruh umat melaksanakannya secara konsekuen sebagai satu keputusan gereja yang sedang melakukan ‘Peziarahan Menuju Gereja Mandiri, Misioner, dan Perduli Lingkungan Hidup’ seraya berharap dan berdoa agar umat yang kita layani tetap berhubungan dengan Allah dalam kasih karunia dan berkatNya yang melimpah sampai akhir zaman,”ujar Uskup Keuskupan Palangka Raya Mgr. Sutrisnaatmaka MSF menegaskan.
Sinode I Keuskupan Palangka Raya telah usai dan ditutup dengan misa dipimpin Uskup Palangka Raya, Minggu (27/5).
Penulis : Andreas Palem Santosa
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.