ARI ini kita merayakan Hari Raya Tri Tunggal Mahakudus. Agama Kristen percaya akan Allah Tritunggal: Bapa, Putera, dan Roh Kudus. Kepercayaan ini bukan karangan manusia, tetapi demikianlah yang diwahyukan kepada kita di dalam Kitab Suci (Mrk. 1:10-11; Yoh. 14:16-26); Mat. 28:19; 2 Kor. 13:13). Karena Wahyu Allah, maka kita beriman demikian. Wahyu Allah tidak bisa dibantah, didebat, dikurangi atau ditambah oleh manusia. Kepercayaan akan Allah Tritunggal ini tercantum dalam Syahadat Iman, baik Syahadat Pendek (Para Rasul) maupun Syahadat Panjang (Nicea Konstantinopel). Iman akan Trinitas ini tidak berarti kita percaya akan tiga allah. Agama Kristen merupakan agama monoteis, bukan politeis. Kita percaya akan Allah yang esa (Ul. 6:4-5).
Tiga pribadi ilahi itu hidup dalam persekutuan dengan saling memberi diri. Allah itu satu kodratnya (Yunani:ousia), namun tiga relasinya (Yunani: hypostasis). Bapa, Putera, dan Roh Kudus bersatu dalam relasi yang sempurna. Berbeda, namun tetap satu. Iman akan Allah Tritunggal ini memberi pesan kepada kita untuk mengakui adanya perbedaan satu sama lain. Kesatuan Allah Tirtunggal menginspirasi kita untuk selalu memberikan diri kepada yang lain dalam persekutuan yang dilandasi dengan kasih.
Ya Allah Tritunggal, terima kasih atas pewahyuan-Mu, sehingga aku bisa menghargai adanya perbedaan dan tetap memelihara kesatuan damai. Amin.
Sumber: Ziarah Batin 2018, Penerbit OBOR Indonesia
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.