MIRIFICA News – Kalender Vatikan untuk Tahun Kerahiman sengaja menyisihkan 4 September 2016, sebagai tanggal kemungkinan Beata Teresa dari Kalkuta akan dikanonisasi.
Perayaan Kanonisasi direncanakan akan dipimpin langsung oleh Paus Fransiskus di lapangan S. Petrus setelah tiga hari melakukan doa vigili, sebagaimana biasanya dilakukan oleh Beata Teresa dari Kalkuta yang terlibat penuh dalam karya pelayanan kasih.
“4 September merupakan tanggal yang telah ditetapkan dalam kalender vatikan pada tahun Kerahiman ini”, kata Pastor Federico Lombardi, juru bicara Vatikan sebagaimana dilansir dari Catholic News.
Kantor berita Italia AGI melaporkan, pada 18 November bahwa panel dokter terhadap orang-orang dari Kongregasi Penyebab Orang Suci . Mereka berkesimpulan, tidak ada penjelasan medis atau alami atas pemulihan seorang pria Brasil yang menderita dari beberapa tumor otak. Penyembuhan ini terjadi setelah melakukan doa dengan memohon perantaraan Beata Teresa.
Lombardi mengingatkan supaya hal ini perlu dilakukan secara hati-hati. “Proses ini masih berlangsung dan pemberitahuan resmi akan diberikan pada waktunya.”
Sejauh ini anggota Kongregasi Suci masih terus mengikuti hasil pemeriksaan para dokter. Jika anggota tidak memiliki pertanyaan lebih lanjut, Paus Francis akan diminta untuk mengeluarkan keputusan, mengakui penyembuhan sebagai mukjizat dari Allah melalui perantaraan Bunda Teresa.
Dengan keputusan tersebut, Paus akan meminta persetujuan dari para kardinal di dunia dan menetapkan tanggal untuk konsistori kardinal di Roma untuk acara ini. Mereka akan diminta untuk merekomendasikan Paus mengkanonisasi Beata Teresa; jika Paus setuju, ia akan menetapkan tanggal untuk upacara Kanonisasi.
AGI telah melaporkan kemungkinan tanggal kanonisasi akan berlangsung pada 5 September mendatang – bertepatan dengan hari raya Bunda Teresa dan ulang tahun kematiannya. Namun, 5 September jatuh pada hari Senin 2016 dan Lombardi mengatakan kanonisasi itu tidak mungkin berlangsung pada hari Senin.
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.