Namanya berarti “anak kelima yang lahir” dari Bahasa Latin. Berasal dari Paris, ia menolak skandal yang ditawarkan istri atasannya. Hal itu membuat nyawa Quintinus terancam; ia dipenggal dan kepalanya dibuang ke sungai. Kejadian seperti ini lumrah terjadi pada abad 6, ketika nafsu dan kekerasan sangatlah lazim pada budaya masyarakat waktu itu.
Sumber dan gambar: Borrelli, Antonio. 1 Agustus 2002. Dalam santiebeati.it. Diakses pada 29 September 2017
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.