Beranda Jendela Alkitab Harian Renungan Harian, Rabu: 11 April, Yoh. 3: 16-21

Renungan Harian, Rabu: 11 April, Yoh. 3: 16-21

ILustrasi (Ist)

ACAAN Injil hari ini merupakan akhir dari dialog antara Yesus dengan Nikodemus. Setiap ungkapan Yesus bertujuan untuk meyakinkan Nikodemus tentang siapa Allah dan juga siapa diri-Nya agar Nikodemus mau membuka hatinya dan mengimani Yesus sebagai Putra Allah yang diutus untuk menyelamatkan manusia. Ada tiga hal penting di akhir dialog ini, yang membuat Nikodemus menerima dan mengimani Pribadi Yesus.

Pertama, Kasih. Yesus menjelaskan pribadi-Nya sebagai penjelmaan Allah yang selalu mengasihi meskipun mausia berdosa. Kasih Allah tak pernah surut ketika berhadapan dengan kelemahan dan kekurangan manusia. Kedua, Penghakiman. “Barangsiapa yang tidak percaya dia berada di bawah hukuman.” Yesus memperhadapkan Nikodemus dengan paradox antara kasih dan penghakiman. Allah adalah kasih. Hanya orang yang dalam situasi berhadapan dengan Yesus dan tidak merasakan sesuatu yang indah dan bermakna, sesungguhnya ia sudah terhakimi. Sikapnya tersebut telah menghakimi dirinya sendiri. Dalam arti ketika kita berbuat salah dan merasa berdosa, kita berada dalam penghakiman atas diri kita sendiri. Allah tidak menghakimi tapi Allah tetap menerima pertobatan kita. Ketiga, Terang. Kepada Nikodemus Yesus menjelaskan bahwa diri-Nya bukan hanya sebagai utusan Allah, bukan hanya perwujudan cinta Allah, tetapi Ia juga adalah terang yang menerangi seluruh diri manusia. Terang yang senantiasa menerangi jalan hidup manusia kepada Allah. “Terang itu telah datang di dunia,” meskipun terang itu ditolak oleh banyak orang.

Semoga kita juga menjadi pembawa kasih bagi sesama, menjadi hakim yang tak lekas menghukum nilai dan keburukan orang lain, tetapi hakim yang selalu membawa terang bagi banyak orang. Dengan demikian, banyak orang akan bertobat dan mengamini Yesus Kristus.

Tuhan Yesus, semoga Engkau menyadarkan dan menumbuhkan imanku kepada-Mu. Amin.

Sumber: Ziarah Batin 2018