Beranda Jendela Alkitab Harian
Ilustrasi (Ist)

ANYAK orang beriman merasa cukup menghayati imannya dengan hanya beribadah dan berdoa. Mereka mengabaikan pentingnya dimensi kerja dan karya sebagai pengungkapan iman. Bagi Yesus, karya dan kerja merupakan bagian integral untuk mewujudkan iman dalam keseharian.

“Bapaku kerja sampai sekarang, maka Akupun bekerja juga,” katanya. Jika dasar iman adalah kasih, orang beriman tidak akan berpangku tangan. Sebab, kasih selalu tanggap dan peduli pada kebutuhan sekitar. Kasih akan menggerakkan seseorang untuk berdoa dan sekaligus berkarya. Seorang ibu yang sungguh mengasihi anaknya, misalnya, akan mendoakan dan mengusahakan semua hal baik untuknya.

Beriman kepada Tuhan yang penuh kasih akan membantu kita untuk selalu bersyukur. Kita bersyukur karena Ia selalu memelihara dan menjaga kita, dalam setiap suka ataupun duka kehidupan. Di pihak lain, beriman kepada Tuhan yang penuh kasih akan menggerakkan kita untuk menjadi manusia yang giat berkarya demi kebaikan. Sebab, Tuhan yang kita imani merupakan Bapa yang tak pernah berhenti bekerja untuk memelihara anak-anak-Nya. Beriman kepada Tuhan yang penuh kasih pada akhirnya berarti pula menaruh kepedulian pada kebutuhan dan penderitaan sesama.

Tuhan Yesus, ajarlah aku mengikuti Dikau untuk tanggap dan bekerja keras bersama-Mu demi keselamatan dan kesejahteraan sesama dan dunia sekitarku. Amin.

Sumber: Ziarah Batin 2018, Penerbit OBOR, Indonesia