Asli dari Casamari, ia menghabiskan hidupnya untuk belajar di dalam kehidupan berkeluarga. Ketika ia menyumbangkan bajunya kepada orang miskin, ia tersentuh dan segera mengambil hidup berjubah. Ia menjadi kepala biara setelah ziarah ke Roma dan Tanah Suci. Di bawah kepemimpinannya, biara Pomposa berkembang banyak, baik perluasan gedung ataupun jumlah anggota. Bersama Uskup Agung Gebeardo, mereka membarui Gereja, termasuk teori baru dalam musik liturgi.
sumber dan gambar: #santibeatiit
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.