Lahir di Foligno, uskup pertama Perugia ini mati sebagai martir pada pemerintahan Kaisar Markus Aurelius. Ia dicambuk, lalu direbus di air mendidih, tapi keluar tanpa terluka sedikitpun. Dikembalikan ke penjara, ia malah mempertobatkan perawatnya yang membantu Constantius kabur. Ia ditangkap lagi saat ia bersembunyi di rumah seorang Kristen, Anastasius, lalu dipenggal sekitar tahun 170. Namanya berarti “dia yang kokoh dan ulet” dari kata Latin.
Sumber dan gambar: Brunacci, Aldo. 15 Januari 2018. Dalam santiebeati.it. Diakses pada 16 Januari 2018
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.