DANIEL diingat karena komitmen akan misi perutusannya di antara dunia militer dan anak yatim piatu. Ia masuk ke seminari dan menjadi imam pada usia 23 tahun. Setelah sempat dikirim ke Senegal, ia kembali karena alasan kesehatan. Walaupun ia sempat kembali ke Afrika setelah pulih, ia harus kembali ke kampung halaman secara permanen karena kesehatannya.
Di Perancis, ia membangun “Souvenir Africain”, yang membuahkan katedral Dakar. Ia menjadi asisten militer pada Perang Dunia I, mendirikan National Union dan panti asuhan Opera.
sumber: disadur dari santibeati.it
kredit gambar: reflexionchretienne.e-monsite.com
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.