Eurosia adalah namanya dalam Bahasa Yunani, berasal dari kata Dobroslava. Hampir menjadi yatim piatu, Eurosia diangkat menjadi anak oleh bangsawan (Eurosia juga keluarga bangsawan). Mereka hidup dalam kedamaian dan iman Kristen yang tumbuh subur, sampai sekelompok pagan memaksa mereka sekeluarga untuk menyingkir. Berkat bantuan St. Methodius, mereka bisa kembali lagi ke Bohemia.
Dalam pertikaian lain, Eurosia terpaksa bersembunyi di gunung, sampai ia ditemukan bandit Saracen yang ganas. Mereka memaksa Eurosia menyangkal Yesus Kristus dan rencana pernikahannya dengan pangeran Aragonese. Eurosia menolak, memancing amarah bandit itu sehingga ia memerintahkan supaya kelompok Eurosia dibunuh semua. Aksi heroik duta Spanyol yang bersama mereka membuat Eurosia berhasil kabur.
Meski demikian, ia ditangkap lagi; tangan dan kakinya diamputasi. Dengan posisi berlutut, ia menengadah ke langit dan berdoa. Tiba-tiba turunlah kabut dan awan yang menutupi lembah itu, lalu sebuah ledakan muncul di dekat sana tanpa merusak apapun. Kelompok bandit itu takut, tapi pemimpinnya malah semakin marah dan ingin memenggal Eurosia. Ketika ia dipenggal, turunlah hujan es disertai gemuruh teriak tangis berikut angin dan hujan air yang ribut. Mereka semua kabur ketakutan sambil terdengar suara dari langit.
Jasadnya ditemukan dua tahun kemudian. Ia dikanonisasi pada 25 Juni dan menjadi pelindung terhadap badai, petir, hujan es, dan bagi buah panenan.
sumber dan gambar: Roveda, Don Luca. 16 Desember 2004. Dalam santiebeati.it. Diakses pada 20 Juni 2017.
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.