ABEL Azcona, seorang artis berkebangsaan Spanyol mencuri lebih dari 242 Hosti yang telah dikonsekrasikan. Modus operandinya adalah berpura-pura menerima Hosti ketika komuni saat misa.
Ia menggunakan Hosti tersebut untuk membuat kata “Pederasty” dalam bahasa Spanyol: istilah yang merujuk kepada persetubuhan sesama jenis laki-laki – yang disusun di lantai untuk kepentingan pameran seni di kota Pamplona.
Foto-foto adegan pencurian hingga penyusunan Hosti di pameran dipajang di galeri seni umum di Pamplona. Maider Beloki, seorang pemerintah dari Departemen Kebudayaan Pamplona, membuka pameran tersebut, yang diberi nama “Buried” (arti: terkubur). Hosti Kudus itu dipajang sampai seorang warga datang memungutinya.
Polonia Catellanos, juru bicara dari Asosiasi Pengacara Kristiani (CLA), mengatakan, bahwa pameran itu adalah sebuah penghinaan dan penodaan terhadap agama.
Mereka juga sudah mengajukan laporan terhadap Azcona atas pelanggaran hukum Spanyol mengenai penggunaan properti kota untuk pameran seni yang mencemari suatu kepercayaan. “Kami memberi waktu sampai hari Kamis untuk Pemerintah Kota Pamplona menutup pameran itu. Bila tidak, kami akan memperpanjang tindak hukumnya untuk menuntut,” kata Castellanos.
“Saya tidak paham bagaimana pemerintah kota -terlepas dari apapun latar belakang politiknya- mengizinkan hal yang jelas-jelas adalah tindak kriminal seperti itu,” ujar Castellanos.
Hingga Senin (23/11), 75.000 orang telah menandatangani petisi supaya Pemerintah Kota Pamplona segera menutup pameran tersebut.
Sumber: “disadur dari catholicnewsagency.com”
Kredit Foto: twitter.com/abelazcona
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.