AYAHNYA adalah seorang petani sederhana, dan ibunya meninggal ketika Margareta masih berusia 7 tahun. Ibu tirinya tidak terlalu merawatnya, dan penolakan itu membuat Margareta mencari pelarian kepada seorang pria. Mereka tinggal di daerah Montepulciano dan mempunyai anak di luar nikah . Setelah 9 tahun, pasangannya tibat-tiba dibunuh. Margaret kembali ke rumah ayahnya, tapi ditolak. Bersama dengan anaknya, ia pergi ke biara Friar Minor (OFM) di Cortona dan tinggal di sana. Ia sering tergoda untuk menyakiti dirinya karena masa lalu yang kelam. Seorang biarawan menghentikan Margareta yang mencoba menyayat-nyayat wajahnya.
Ia mencari nafkah dengan merawat wanita sakit. Setelah itu, ia ikut Ordo Ketiga St. Fransiskus, dan anaknya ikut ordo Fransiskan beberapa tahun selanjutnya. Margareta mengalami peningkatan hidup rohani yang cepat: rajin berdoa, dikatakan sering berdialog langsung dengan Yesus dalam keadaan ekstasi.
Ia membentuk sebuah kongregasi bernama The Poverelle (Para Miskin), mendirikan rumah sakit di Cortona, dan persaudaraan Our Lady of Mercy. Menjelang ajal, ia mendapat peringatan, sehingga ia menghabiskan 29 tahun untuk aksi kasih.
sumber: disadur dari catholic.org
kredit gambar: inahchihuahua.wordpress.com
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.