PAUS dari tahun 198 sampai 217. Antipaus yang melawanya, Hippolitus, mengatakan bahwa Zephyrinus adalah orang yang sederhana dan ambisius. Ditambahkan lagi, ia sangat tergantung pada Callixtus, pembimbingnya yang bertugas menjaga pemakaman Gereja.
Sebagai karya, Zephyrinus melawan banyak kesesatan seperti adoptionisme (paham yang percaya bahwa Yesus diadopsi sebagai Anak Allah ketika Ia dibaptis, dibangkitkan, dan naik ke surga) dan sabelianisme (paham yang mengatakan bahwa Tuhan itu satu, lalu berganti” peran sebagai Bapa/Putra/Roh Kudus). Antipaus juga menuduhnya sebagai seorang sabelianis.
sumber dan gambar: #catholicorg
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.