DIKENAL juga dengan nama Elmo. Dalam pemerintahan Diocletian, uskup Formiae, Itali ini kabur ke Gunung Lebanon dan tinggal sendiri di sana. Ia hidup dari makanan yang dijatuhkan oleh burung gagak. Erasmus tertangkap dan dipenjara. Seorang malaikat membebaskan dia dan ia pergi ke Ilirikum, tempat ia akhirnya dibunuh. Dalam perjalanannya, tradisi mencatat adanya cahaya biru sebelum dan sesudah badai: tanda perlindungan Tuhan terhadap Erasmus. Inilah yang disebut-sebut kini sebagai “St. Elmo’s Fire/ Api St. Elmo”. Ia adalah pelindung terhadap kram perut dari cara ia dibunuh: ususnya disumpal dengan besi panas. St. Erasmus adalah pelindung terhadap kram perut dan nyeri perut pada anak.
sumber: catholic.org
gambar: en.wikipedia.org
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.