Ayahnya yang mengikuti aliran pagan berbeda dari Fausta yang sangat taat mengingat ia dididik secara Katolik sejak kecil. Dipercaya, nama Fausta diberikan dari biographer anonym karena tidak punya sejarah kredibel. Namun, nama Sta. Fasuta masuk ke Martirologium Romanum.
Sumber dan gambar: Gordini, Gian Domenico. 1 Februari 2001. Dalam santiebeati.it. Diakses pada 30 November 2017
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.