ORANGTUANYA adalah Eutropius dan Theodora. Mereka adalah pejabat, yang membunuh dua anak pertamanya untuk memenuhi rasa hormat. Namun, mereka tidak bisa melakukan hal itu kepada Yohanes, anak ketiganya yang begitu bertalenta dan terpanggil luar biasa untuk hidup penuh amal kasih.
Ia memberikan pakaiannya kepada seorang pengemis, hidup meminta-minta di sebelah rumahnya. Ibunya yang tidak tega kadang memerintahkan pelayannya untuk menghentikan Yohanes. Ayahnya -yang tersentuh dengan cara hidup Yohanes- membangunkan sebuah pondok untuk Yohanes tinggal. Pondok itu disebut ‘calybite’. Disitulah ia hidup berfokus hanya untuk kontemplasi.
Kematian Yohanes mengubahkan hati orangtuanya. Mereka melayani para peziarah; membangun sebuah gereja di lokasi calybite tempat Yohanes tinggal.
Sumber: disadur dari santibeati.it
Kredit Gambar: media.evangelizo.org
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.