ORANGTUANYA miskin sampai Michael harus bekerja sebagai seorang gembala. Keinginannya menjadi iman terhambat perekenomian keluarganya. Nenek Michael yang mendengar keinginan tersebut menyampaikannya ke pastor setempat.
Bersama dengan kerja sampingannya di dapur keuskupan, ia mampu membiayai kuliahnya sendiri. Ia ditahbiskan menjadi imam dan ditugaskan pertama kali ke Cambo selama 2 tahun. Di situ, ia berjuang melawan paham Jansenisme dan memperkenalkan devosi Hati Kudus Yesus.
Ia mati di hari Kenaikan Tuhan Yesus Kristus, setelah berkarya, bahkan pernah mengajukan untuk mendirikan kongregasi sendiri meski ditolak. Barulah 14 tahun setelah kematiannya, Kongregasi Pastor Hati Kudus Betharram (yang diajukannya) disetujui.
sumber: catholic.org
gambar: spirituality.org
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.