MENURUT legenda, Benezet adalah seorang gembala yang mengalami penglihatan ketika menyaksikan gerhana matahari. Ia diperintahkan untuk membuat sebuah jembatan menyebrangi sungai Rhone di Avignon. Benezet khawatir bila sibuk mengerjakan jembatan itu, ternaknya akan terbengkalai. Namun, ia diberitahu bahwa malaikat yang akan merawatnya.
Awalnya, pemerintah dan warga menolak untuk menolong. Mereka menyaksikan bagaimana seorang gembala muda membawa sebuah batu yang begitu besar untuk seorang dewasa sekalipun. Benezet mengatakan bahwa batu ini adalah pondasi jembatannya. Ia mengakui bahwa kekuatan yang ia punya adalah keajaiban.
Selama ia bekerja, banyak orang yang sembuh secara ajaib mulai dari yang tuli hingga buta. Inilah yang meyakinkan banyak orang bahwa memang Benezet melakukan pekerjaan Tuhan.
Dibentuklah Persaudaraan Jembatan untuk menggalang dana dan menyelesaikan jembatan itu. Bukan hanya jembatan Rhone yang selesai, tapi ada beberapa.
Benezet wafat 2 tahun sebelum jembatan Rhone selesai di usia 21 tahun. Ia dimakamkan di sebuah kapel di dalam jembatan, yang dipersembahkan kepada St. Nicholas, pelindung pelaut.
Tahun 1669, sebuah banjir menghancurkan sebagian jembatan Rhone dan menghanyutkan peti jenazah Benezet. Ketika ditemukan, mayatnya masih utuh tanpa cela.
Ia dikuburkan lagi di Katedral Avignon dan kemudian gereja Celestine St. Dider. St. Benezet (1163-1184) adalah pelindung Avignon, sarjana, dan pembangun jembatan
sumber: catholic.org
gambar: avignon-pont.com
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.