Setelah selesai belajar, ia mengambil kaul dan berkarya di Biara Marmoutier. Karakternya yang suka memberontak mengakibatkan ia melawan kepalanya juga. Bagaimanapun, ia ditahbiskan menjadi uskup Tours dan 33 tahun kemudian, muncullah sebuah skandal terhadapnya. Ia pergi ke Roma, Justinian, lalu Armenia, berharap bimbingan dari Paus. Ia tinggal di Roma selama tujuh tahun dan boleh kembali ke Tours untuk memimpin sebuah komunitas lokal selama tujuh tahun. Brisius lalu mendirikan gereja untuk menghormati St. Martinus yang mengantarnya kepada panggilan Tuhan di Marmoutier dulu.
Sumber dan gambar: Bataille, Gilbert. 24 Oktober 2001. Dalam santiebeati.it. Diakses pada 27 Oktober 2017
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.