Beranda BERITA 12 Hal yang Perlu Anda Pelajari tentang Story Telling

12 Hal yang Perlu Anda Pelajari tentang Story Telling

Frater Iwan tengah memprakterkan story telling bagi pendamping SEKAMI di Keuskupan Denpasar/Foto: John Laba Wujon

PAKAH anda termasuk salah seorang yang berkeinginan menjadi story teller hebat? 12 hal mengenai story telling berikut ini perlu anda ketahui:

 

  • Story telling itu ilmu terapan, bukan ilmu serapan
  • Kedua, story telling akan sukses bila ditopang oeh knowledge, skill dan hasrat tinggi. Tanpa passion yang kuat maka tidak ada totalitas di sana, ada persoalan-persoalan akting di sana
  • Story telling merupakan komunikasi interaktif, tetapi mengarah pada partisipasi. Kalau ini terjadi maka akan ada koneksi komunikasi di sana.
  • Story telling tetap ampuh di era digital. Meskipun anak kita makin canggih dengan smartphone termasuk dengan media social, percayalah kekuatan tuturan story telling tetap eksis kapan dan dimanapun.
  • Story telling berhasil tergantung segmentasi yang dibidik. Bagaimana cara menghadapi anak kecil, maka kita mesti paham siapa yang dihadapi, pakai saja konsep kesetaraan. Level bawah untuk anak, level atas untuk orang dewasa, ini yang dinamakan based on listeners.
  • Story telling merupakan seni berutur yang disempurnakan dengan kompetensi body language. Rekaman-rekaman pemain lama di radio tetap menggerakan body language.
  • Keberhasilan story telling ditentukan kejelasan rencana topik dan goal atau dampak.
  • Story teller senantiasa mengamati trend sosio-kultur khalayak. Ketika anak-anak sekarang senang dengan robot makan sebaiknya kita punya referensi tentang robot. Story teller tidak harus terpaku pada cerita klasik, kalau sekarang anak itu lekat dg teknologi, maka gunakan itu sebagai platform.
  • Story telling selalu memperkaya perbendaharan kosakata, dan kebahasan. Maka, story teller adalah pabriknya kata-kata.
  • Story telling menjadi komunikasi berharga karena merangsang inspirasi pendengar,
  • Story telling seharusnya memperjelas karekater kepribadian komunikasinya.
  • Bobot mutu story telling akan bertambah manakala evaluasi pengembangan dilakukan. Dengan berkembangan teknologi saat ini sebenarnya sangat mudah bagi story teller untuk melakukan evaluasi (multimedia).

Terakhir, yang paling penting bagi kita orang Kristiani. Yesus adalah story teller tak tergantikan. Dia-lah Sang Sabda.Maka, belajarlah pada Yesus sebagai Sang Sabda itu.

Yesus, Story teller sejati bagi bagi dunia/Foto: John Laba