PEMBUKAAN workshop audiovisual Komisi Komsos Keuskupan Regio Sumatera, Kamis (21/3/2018) di Batam, diwarnai sejumlah fakta menarik.
Kami mencatat, ada 10 fakta menarik dari selama pembukaan workshop:
- Pemberian cinderamata a la budaya Melayu (Batam). Penyerahan cinderamata kepada para ketua komsos regio Sumatera dipandu oleh Bapak Atanasius. Mula mula cinderamata diserahkan ke Romo Kamilus, sekretaris Komisi Komsos KWI lalu berturut-turut para ketua komsos regio Sumatera. Cinderemata khas masyarakat Melayu itu berupa topi yang dinamakan tanjak, tanjak dendam tak sudah.
- Mayoritas pegiat Komsos Regio Sumatera disokong oleh orang muda Katolik.
- Panitia lokal workshop masih sama seperti saat kegiatan genposting tahun 2018 lalu.
- Trainer workshop audivisual kali ini adalah Romo Murti, SJ. Sejak ditahbiskan hingga saat ini, Romo Murti berkarya di SAV Puskat Jogjakarta. Selama 21 tahun berkarya, Romo Murti dan tim SAV Puskat telah menghasilkan berbagai film. Salah satunya adalah film Soegijapranata.
- Komsos Keuskupan Padang tampil pertama dalam sharing karya Komsos
Saat membagikan karya komsos di keuskupan Padang, Romo Bernard mengatakan bahwa ada sejumlah pekerjaan yang telah dilakukan seperti penerbitan Majalah Keuskupan Padang. Sekalipun oplahnya masih terbatas, hanya sekitar 800 eksemplar, pihaknya tetap optimis dan terus berusaha meningkatkan oplah penerbitan majalah keuskupan Padang.
Selain menerbitkan majalah keuskupan, Komsos Keuskupa padang juga berkarya lewat penyiaran radio streaming dan produksi renungan harian.
6. Perlunya produksi berita yang variatif. Hal ini dikemukakan oleh Ketua Komisi Komsos Keuskupan Sibolga, Pastor Paulus Posma Manalu. Terbatasnya oplah majalah keuskupan, yakni hanya 500 eksemplar sekali terbit, dikarena pelanggan merasa jenuh karena berita kurang variatif.Karena itu, pihaknya berupaya menerbitakan berita yang bervariasi.
7. Majalah Menjemaat milik Keuskupan Agung Medan sekali cetak sbanyak 3500 eksemplar. Peningkatan jumlah oplah cetak ini terjadi karena upaya pembaruan sejauh ini oleh Komsos Keuskupan Agung Medan.
8. Karya Komsos Keuskupan Palembang didistribusikan ke radio radio yang ada di Palembang untuk disiarkan. Ada radio Sonora, RRI Palembang, RRI Bengkulu. Ada juga program Katekese di radio milik oramg Katolik.
Termasuk siaran di Radio Suaka Teluk Dalam Nias. Komsos Palembang juga punya media cetak tabloid “Komunio”, oplahnya 6000 eksemplar. Menurut Pastor Frans, oplah besar ini berkat neteworking dengan para pastor paroki. Dilakukan pula training ke orang orang muda untuk menjadi penulis berita.
9. Romo F.X. Dista Kristanto, mewakili ketua Komisi Komsos Keuskupan Tanjung Karang mengatakan bahwa karya pewartaan Komsos Tanjung Karang mencakup penyiaran radio. Saat ini kegiatan penyiaran dibantu oleh 4 orang. Diterbitkan pula majalah Nuntius yang hingga saat ini sudah berusia 38 tahun. Majalah ini diproduksi sebanyak 3700 eksemplar. Uniknya, terdapat kolom khusus untuk anak anak, disiapkan agar anak-anak dapat ikut lomba mewarnai dan mengisi kuis
- Kali ini workshop audiovisual komisi Komsos regio Sumatera bertempat di Batam dengan tuan rumah dari Komsos Pangkalpinang Tuan rumah Komsos Pangkalpinang. Romo Stefanus Kelen, Ketua Komisi Komsos Keuskupan Pangkalpinang mengatakan saat ini pihak mengelola beberapa majalah dan tabloid. Ada Majalah “Berkat” yang dikoordinasi oleh Bapak Atanasius. Sementara bapak Simon ditunjuk Romo Stefanus menjadi koordinator Komsos di Kev. Utara. Majalah ini yang didirikan tahun 1998, awalnya merupakan berbentuk tabloid tapi kemudian dikembangkan menjadi sebuah majalah. Romo Stefanus Kelen/Foto: John Laba Wujon
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.