Beranda KWI KOMSOS KWI 10 Karakter Radio Ini Bisa Buat Anda Ketagihan Dengar Siaran Radio

10 Karakter Radio Ini Bisa Buat Anda Ketagihan Dengar Siaran Radio

MIRIFICA.NEWS, Bengkulu – Terus bertahannya radio hingga saat ini tidak lepas dari karakter yang menggambarkan keunggulan radio di mata para pendengar. Banyak pendengar pun dibuat ketagiahn hanya karena radio. Lantas, seperti apa 10 karakter radio?

Berikut ini kami sajikan 10 karakter yang menjadi keunggulan radio berdasarkan materi yang disampaikan Errol Jonathans pada hari kedua acara “Talk Show Radio”, Minggu (23/4/2017) di Gedung Serbaguna Paroki Santo Yohanes Penginjil, Bengkulu:

  1. Melulu Suara

Modal utama dalam bersiaran di radio adalah suara yang keluar, suara yang tertangkap oleh pendengar. Tidak perlu penyiarnya adalah orang pintar, tapi orang yang kedengarannya pintar. Faktanya banyak orang pintar tapi kalau bicara tidak menarik sama sekali.

Coba saja anda bandingkan dengan penjual obat di Monas, di Lapangan Banten, apakah dia orang pintar berpendidikan?  Bukan!  Tapi bagaimana dia membuat anda percaya akan apa yang disampaikannya. Hal itu dimulai dari suaranya. Suara penjual obat  yang mampu menciptakan rasa,  mengajak pendengar untuk membeli jualannya.

  1. Medium dengan Mobilitas Tinggi

Mendengar siaran radio sambil melakukan sesuatu bagi sebagian orang merupakan hal yang sangat menyenangkan. Jangan heran jika ada orang kedapatan sedang asik mendengar  siaran radio sambil memasak di dapur, sambil mandi di kamar mandi dan tempat-tempat lainnya.

  1. Kecepatan Aktualitas

Radio itu bisa disiarkan darimanapun. Apalagi sekarang ini siapa saja bisa melakukan siaran radio dengan memanfaatkan handphone. Hal ini tentu berbeda dengan koran. Kecepatan dan aktualitas siaran radio dapat didengar saat ini, detik ini juga.

  1. Serentak – Simultan

Kekuatan siaran radio dapat didengar secara serentak dan simultan oleh para pendengar.

  1. Operasional yang Fleksibel

Radio relatif lebih murah ongkosnya dibandingkan kalau kita main di tv atau koran. Errol membandingkan hal ini dengan cara radio “Komunitas” milik Komsos Keuskupan Agung Palembang dikelola.

  1. Mudah, Murah dan Praktis

Saat ini radio sudah masuk ke handphone, alat rekam dan sebagainya. Sangat praktis, murah dan mudah dijangkau.

  1. Imajinatif

Radio sering diibaratkan sebagai  “theater of  mind” yang mampu membangkitkan daya imajinasi pendengar. Pembaca mungkin pernah dengar siaran sebuah radio di Amerika pada tahun 1938. Siaran secara live itu berkisah tentang sebuah makhluk dari planet Mars yang akan menyerang bumi. Beberapa petani yang sedang bekerja di sawah sambil mendengar siaran itu begitu terpukau. Imajinasi mereka seketika muncul dan membuat mereka ketakutan seolah-olah serangan makhluk dari planet mars itu benar adanya. Mereka ketakutan dan segera berlari pulang ke kampung, memberitahu warga lain di sana. Apa yang terjadi kemudian?  Seluruh warga di kampung itu akhirnya ramai-ramai eksodus.

“Radio tidak sepenuhnya menggambarkan realita, tapi lebih sering menggambarkan imajinasi,” ujar Errol yang disambut gelak tawa dari peserta Talk Show Radio.

  1. Lokal ke Global

Berkat perkembangan teknologi , siaran melalui radio dapat didengar di manapun. Yang teranyar adalan  konsep penyiaran melalui radio streaming.

  1. Selintas dan Lalu Menghilang

Siaran di radio tidak dapat diulang kembali. Bahkan untuk pendengar yang belum mengerti. Inilah alasan mengapa radio disebut sebagai komunikasi satu arah. Ternyata siaran di radio tidak sesederhana yang kita bayangkan karena dibutuhkan suara yang bagus.

  1. Radio itu Anti-Detil

Siaran radio disukai banyak pendengar karena tampilan materinya tidak rumit. Istilah-istilah yang digunakan pun mudah dimengerti khalayak ramai.  “Jangan menggunakan terminologi atau istilah-istilah yang tidak lazim dimengerti oleh pendengar,”

Apabila anda pendengar setia radio, kini waktunya bagi anda untuk mengidentifikasi satu dari 10 karakter radio di atas mengapa siaran radio selalu ingin didengarkan di mana saja: di kamar tidur, kamar mandi, dapur, ruang makan hingga saat menyetir mobil.

 

Catatan: Artikel ini dibuat berdasarkan naskah yang disiapkan oleh Errol Jonathan, Narasumber Utama Acara Talk Show Radio di Bengkulu, Keuskupan Agung Palembang